"Chitu merupakan ujicoba inovatif di pasar China oleh LinkendIn, tetapi memulai bisnis baru tidak pernah mudah ... Dengan sangat menyesal Chitu tidak bisa lagi menemani Anda," ujar manajemen dalam surat terbuka yang ditujukan kepada pengguna, KRAsia melaporkan dan dikutip CNBC Indonesia, Rabu (5/6/2019).
Chitu diluncurkan pada 2015 silam. Aplikasi ini ditujukan untuk menjadi jejaring sosial yang menargetkan para profesional muda China. Ide awal pembentukan aplikasi ini adalah Chitu fokus menggarap pasar China sementara LinkedIn fokus menggarap pasar global. Saat ini, penggunaan LinkedIn baru 45 juta akun.
Asia Times melaporkan, Chitu ditutup atas penilaian dan pertimbangan strategi LinkedIn di China. Saat ini ada dua tim terpisah yang mengembangkan dan mengoperasikan LinkedIn dan Chitu di China, ujar seseorang yang mengetahui rencana tersebut.
"Chitu gagal menemukan posisinya di pasar lokal," ujar sumber tersebut kepada Asia Times dan dikutip CNBC Indonesia.
Pada Mei lalu, Presiden LinkedIn China Lu Jian mengatakan ada sedikit tumpang tindih profil pengguna Chitu dengan LinkedIn. Hal ini membuat pengembangan Chitu menjadi sulit.
Microsoft mengakuisisi LinkedIn pada 2016 dengan nilai US$26,2 miliar. Berdasarkan laporan keuangan kuartalan yang berakhir Maret 2019, LinkedIn mencatatkan pertumbuhan pendapatan 27% per tahunnya.
(roy/prm)
https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190605171816-37-76877/tak-berkembang-linkedin-tutup-aplikasi-ini-bulan-depanBagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Berkembang, LinkedIn Tutup Aplikasi Ini Bulan Depan - CNBC Indonesia"
Post a Comment