Oscar Lawalata pun menggandeng beragam pihak dari pemerintah maupun swasta demi berlangsung acara ini. Selama dua tahun, Oscar Lawalata menggodok konsep kegiatan pameran ini. Hingga akhirnya Oscar bersama Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO mendapat dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation, Rumah Kreatif BUMN, dan Bank Mandiri untuk menggelar Batik For The World. Oscar pun juga melibatkan dua desainer Indonesia ternama, yakni Edward Hutabarat dan Denny Wirawan untuk membawa batik ini ke dunia internasional.
"Pemberdayaan batik ini tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri karena hasilnya tidak akan maksimal. Namun, jika kita berkolaborasi bersama-sama, maka gaung batik ini akan lebih terdengar baik di Indonesia maupun internasional. Bagi Bakti Budaya Djarum Foundation, kegiatan ini menjadi momentum memperkenalkan seutuhnya batik sebagai sebuah produk artisan kebanggaan bangsa Indonesia pada delegasi dunia di UNESCO sehingga menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Diharapkan, hal ini mampu menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kehidupan pembatik serta membuka lapangan kerja pada masyarakat Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Sebanyak kurang lebih 100 kain batik Indonesia sedang dikurasi oleh Yayasan Batik Indonesia, Rumah Pesona Kain, dan Oscar Lawalata Culture untuk nantinya dipamerkan di gedung utama kantor pusat UNESCO, di mana ribuan delegasi dunia berlalu lalang di gedung UNESCO. Di area ini akan dipamerkan keragaman kekuatan motif batik lawas hingga motif batik yang dikemas dengan lebih modern.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3513959/batik-dipersembahkan-jadi-peradaban-bangsa-di-unescoBagikan Berita Ini
0 Response to "Batik Dipersembahkan Jadi Peradaban Bangsa di UNESCO"
Post a Comment