Search

BI: Defisit Perdagangan USD 1,6 Miliar Imbas Peningkatan Kegiatan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia alami defisit USD 1,63 miliar pada April 2018 seiring peningkatan aktivitas ekonomi domestik.

Defisit itu dipengaruhi defisit pada neraca perdagangan nonmigas dan defisit pada neraca perdagangan migas. Secara kumulatif Januari-April 2018, neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit USD 1,31 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman menuturkan, defisit neraca perdagangan April 2018 tidak terlepas dari peningkatan kegiatan produksi dan investasi. Ini sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi domestik.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini kinerja neraca perdagangan akan membaik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi,"ujar Agusman.

Ia mengatakan, perkiraan ini akan mendukung prospek pertumbuhan ekonomi dan ketahanan neraca transaksi berjalan. Neraca perdagangan nonmigas pada April 2018 mencatat defisit USD 0,50 miliar dipengaruhi kenaikan impor nonmigas di tengah perlambatan ekspor nonmigas. Impor nonmigas tercatat USD 13,77 miliar, meningkat  USD1,55 miliar dibandingkan dengan impor Maret 2018.

Hal itu terutama didorong kenaikan impor barang modal dan bahan baku termasuk mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, serealia, ampas, sisa industri makanan, serta kapal terbang dan bagiannya.

Peningkatan impor tersebut tidak terlepas dari kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat USD 13,28 miliar, turun USD 0,97 miliar dari capaian Maret 2018.

Hal itu terutama karena turunnya ekspor bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, perhiasan/permata, bijih, kerak, dan abu logam, serta besi dan baja.

Secara kumulatif Januari-April 2018, neraca perdagangan nonmigas masih mencatat surplus yakni USD 2,50 miliar.

Neraca perdagangan migas mencatat peningkatan defisit dipengaruhi menurunnya ekspor migas, di tengah meningkatnya impor migas. Defisit neraca perdagangan migas April 2018 tercatat USD 1,13 miliar, naik dari USD 0,90 miliar pada Maret 2017.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh ekspor migas yang turun USD 0,15 miliar (mtm), terutama ekspor minyak mentah. Sementara itu, impor migas naik sebesar USD 0,08 miliar  (mtm), terutama bersumber dari impor hasil minyak dan gas. Secara kumulatif, neraca perdagangan migas mengalami defisit USD 3,81 miliar, lebih tinggi dari defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 3,19 miliar.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3526862/bi-defisit-perdagangan-usd-16-miliar-imbas-peningkatan-kegiatan-ekonomi

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "BI: Defisit Perdagangan USD 1,6 Miliar Imbas Peningkatan Kegiatan Ekonomi"

Post a Comment

Powered by Blogger.