:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1522109/original/061673000_1488276145-Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan stress test atau uji ketahanan rupiah hingga level Rp 20.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Upaya ini dilakukan untuk menguji daya tahan perbankan terhadap gejolak mata uang Garuda yang mendekati Rp 14.000 per dolar AS.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kebijakan melakukan stress test rupiah untuk perbankan tersebut tidak akan membuat pasar goyah, mengingat itu hanya merupakan simulasi untuk mengkaji ketahanan rupiah.
"Namanya juga stress test, itu pasti tidak cuma Rp 14.000 yang dia bikin. Kalau stress test, kejadian gini bagaimana kita, kejadian gitu gimana. Katakanlah Rp 20.000, bagaimana dia bilang, oke kan? Makanya ya sudah," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Lebih lanjut Menko Darmin mengatakan, strees test bisa saja dilakukan untuk melihat sejauh mana ketahanan perbankan terhadap gejolak rupiah. Namun dia menegaskan, simulasi tersebut bukan berarti pasti akan terjadi.
"Stress test boleh-boleh aja, itu gunanya kan sampai berapa kita mulai bermasalah. Tidak berarti dia (OJK) ingin segitu," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan kondisi industri perbankan Indonesia akan tetap aman di tengah fenomena pelemahan rupiah. Hal ini dikarenakan OJK sudah melakukan simulasi terkait kondisi pelemahan rupiah.
"Hasilnya kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat," ungkapnya dalam usai Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, OJK pun telah melakukan stress test terkait suku bunga. Hal ini dengan asumsi suku bunga kredit mengalami kenaikan dalam batas tertentu. Hasilnya perbankan Indonesia secara umum masih cukup kuat.
"Mengenai surat berharga Kalau ada upflow, yield-nya naik, beberapa surat berharga turun terutama surat berharga korporasi. Tapi penurunan itu tidak cukup mempengaruhi profit and loss perbankan," jelasnya.
Hal lain yang membuat daya tahan industri perbankan Indonesia, kata Wimboh, masih kuat sebab didukung oleh kapasitas permodalan bank yang cukup tinggi, yaitu mencapai 22 persen.
"Untuk stressing ini, permodalan perbankan kita relatif tinggi," tegas Wimboh.
Reporter : Anggun P. Situmorang
Sumber : Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3502622/menko-darmin-uji-rupiah-tembus-20000-per-dolar-as-tak-bikin-pasar-terguncangBagikan Berita Ini
0 Response to "Menko Darmin: Uji Rupiah Tembus 20.000 per Dolar AS Tak Bikin Pasar Terguncang"
Post a Comment