:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1524970/original/078403900_1488471387-20170302-Bincang-Ekonomi-Darmin-Nasution-FRR6.jpg)
Terkait peluncuran sistem perizinan terpadu secara online atau online single submission (OSS),Darmin Nasution menargetkan akan dilakukan setelah Lebaran. Pihaknya masih koordinasi dengan pihak Kepresidenan untuk menentukan tanggal peluncuran.
"Habis Lebaran kita mulai juga untuk mengejar dan saya berusaha meluncurkan OSS habis Lebaran. Tapi tergantung Presiden lah memilihnya kapan," ujar Darmin.
Darmin menjelaskan, hingga kini sudah banyak perusahaan yang mengajukan diri untuk bergabung dengan OSS. Para perusahaan tersebut bahkan meminta untuk didahulukan dalam penerapan OSS tersebut.
"Yang mau daftar sudah banyak investor. Mereka bilang, saya dulu dong pertama. Tapi kita masih lihat. Kalau semua mau jadi pertama, bagaimana," tutur dia.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan selain peluncuran OSS, sejumlah pekerjaan juga menunggu untuk diselesaikan usai Lebaran. Di antaranya, penguatan nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat serta pengendalian neraca perdagangan.
"Kita juga akan mulai bahwa kurs sempat agak gonjang ganjing sekarang pun belum normal benar tapi sudah lebih tenang. Sebenarnya dalam waktu-waktu ke depan ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana mendorong supaya defisit neraca perdagangan bisa terkendali," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menakar Prospek Ekonomi Indonesia pada 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Pemerintah Tekan Defisit Neraca Perdagangan"
Post a Comment