Search

Perlunya Keluarga dan Pemerintah Aktif Enyahkan Kebiasaan Merokok di Indonesia

SAAT ini merokok menjadi kebiasaan yang berbahaya namun dianggap normal oleh sebagian masyarakat. Padahal, rokok merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskular dan sekaligus kematian tertinggi di Indonesia.

Bahkan, diperkirakan pada 2030 mendatang, angka jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskular akan terus bertambah menjadi 23 juta kasus per tahunnya. Tercatat pada BPJS 2017, burden cost dari penyakit katastropik, salah satunya kardiovaskular sangat tinggi. Oleh karena itu, tahun ini WHO mengangkat tema mengenai penyakit kardiovaskular dalam rangka menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2018, yang diperingati tiap 31 Mei setiap tahunnya.

BERITA TERKAIT +

 Baca juga: Gaya PNS Cantik Mirip Ariel Tatum, Bikin Adem Lihatnya!

"Data dari Riskesdas Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan prevalensi perokok aktif mencapai 43persen pertahun di Indonesia. WHO pun menyatakan paling tidak ada tujuh juta orang meninggal di dunia akibat konsumsi tembakau," tutur Dr. dr. Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, FasCC, Ketua PP PERKI, dalam sambutannya pada acara Press Conference dan Webinar di Heart House, Kantor PERKI, Jakarta Barat, Selasa (5/6/2018).

 Dilarang Rokok

Ismoyo melanjutkan, sebenarnya hal yang sangat memperihatinkan adalah kondisi perokok yang telah dilakukan oleh anak-anak. Dia mengatakan hal tersebut bisa menjadi ancaman bagi Indonesia.

 Baca juga: 3 Aturan Kerajaan yang Dilanggar Pangeran William, Aksinya Sangat Membahayakan

"Yang lebih memprihatinkan, perokok kini telah mencapai usia yang masih relatif anak anak, ini merupakan ancaman bangsa kita terhadap kelangsungan hidup mereka di kemudian hari," ujarnya.

untuk itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) sangat mengharapkan wujud klinik stop merokok pada tingkat pelayanan primer bisa dibayarkan dengan menggunakan BPJS. Di sisi lain, sinergi dengan lembaga pemerintahan pun tidak kalah pentingnya agar budaya merokok bisa dihentikan.

 Baca juga: Usai Pangeran Harry-Meghan Markle, Kerajaan Inggris Akan Kembali Gelar Royal Wedding

"Mengadvokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) bersama-sama melakukan budaya stop merokok yang dimulai dari rumah tangga masing-masing, yang dikawal oleh guru SD-SMA dengan mengedepankan syarat ujian diikuti oleh mereka yang tidak merokok," imbuhnya.

PERKI juga mengupayakan agar budaya ini dapat dicapai dengan murah karena pro aktif dari para keluarga, bukan hanya mengenal dan mengetahui bahaya risiko merokok, tapi juga risiko kardiovaskuler lain yang juga jadi budaya malu untuk melakukan kebiasaan merokok. Program PERKI ini dinamakan sebagai keluarga pro aktkf kardiovaskuler Indonesia.

"Dengan adanga program tersebut, diharapkan perokok aktif akan menurun dan tidak terjadi pada usia kanak, yang membuat sangat memperihatinkan. Sebab, kalau meningkat bahaya emergency harus ditanggulangi demi kepentingan bangsa dan negara," tutupnya.

(rzy)

Let's block ads! (Why?)

Kalo berita nya ga lengkap atau terpotong buka link disamping buat baca berita lengkap nya https://lifestyle.okezone.com/read/2018/06/05/196/1906795/perlunya-keluarga-dan-pemerintah-aktif-enyahkan-kebiasaan-merokok-di-indonesia

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Perlunya Keluarga dan Pemerintah Aktif Enyahkan Kebiasaan Merokok di Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.