
Diselingi suara terompet, nyanyian dan tawa, kaum perempuan Iran akhirnya diizinkan masuk ke dalam stadion untuk menonton pertandingan sepak bola.
Mereka mendatangi stadion Azahadi di ibu kota Teheran, Rabu (20/06) lalu. untuk menyaksikan laga timnas Iran melawan Spanyol di Piala Dunia 2018 melalui layar lebar yang dipasang di dalam stadion.
Semenjak Revolusi Iran pada 1979, kaum perempuan di negara itu tidak diperbolehkan menonton sepak bola di stadion.
Tidak adanya larangan kaum perempuan datang ke stadion Azahadi itu, membuat kaum perempuan negara itu mengharapkan agar "tidak ada yang memasalahkan" ketika mereka datang lagi ke stadion itu untuk menyaksikan Iran melawan Portugal, Senin nanti.
Di stadion Azahadi, kaum perempuan itu kemudian merayakannya dengan melakukan swafoto yang kemudian diedarkan di media sosial, seperti Tweeter, termasuk seorang perempuan muda Iran dengan bendera nasional Iran.
Walaupun sebelumnya dilarang, ada berbagai cara dilakukan kaum perempuan negara itu untuk dapat masuk ke stadion, diantaranya yang dilakukan lima perempuan dengan menyamar sebagai pria pada Mei lalu.
Tidak ada larangan resmi bagi perempuan untuk memasuki tempat olahraga di Iran, namun lembaga keagamaan selalu menolak untuk melonggarkan pembatasan dan polisi biasanya mencegah kaum perempuan yang hadir.
Itulah sebabnya, otoritas negara itu pernah menghukum 35 peremouan yang mencoba masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan.
Sempat dicegat
Setelah diumumkan pada Rabu pagi bahwa kaum perempuan dan keluarga dapat menonton laga Iran-Spanyol, mereka rela antri di luar stadiun Azadi dengan tiket mereka.
Namun mereka dicegat di pintu stadion oleh aparat keamanan, dengan alasan rencana itu dibatalkan karena "masalah infrastruktur".
Para suporter itu lantas melakukan protes dan beberapa perempuan melakukan aksi duduk, dengan mengatakan mereka tidak akan pergi sampai mereka diizinkan masuk.
Video-video berisi aksi protes itu beredar di media sosial dengan tagar #Azadi_cancellation menjadi viral dan disebarkan hingga 2.000 kali dalam satu jam.
Setelah Menteri Dalam Negeri, Abdolreza Rahmani-Fazli, turun tangan, para suporter itu akhirnya dibiarkan masuk ke dalam stadion sekitar satu jam sebelum laga dimulai.
Kaum perempuan Iran kemudian membagi pengalaman mereka untuk pertama kalinya masuk ke dalam stadion dengan mengunggah status dan foto-foto di media sosial.
Anggota parlemen dari kubu reformis, Tayyebeh Siavashi, menulis di akun Tweeternya, berikut fotonya di atas tribun stadion, bahwa perempuan dan pria harus diizinkan untuk berbahagia bersama.
Momen monumental itu tidak luput dari perhatian kapten timnas Spanyol, Sergio Ramos. Meskipun timnya memenangkan laga, dia menulis di Tweetwrnya bahwa kemenangan itu milik perempuan Iran.
Di Rusia, kaum perempuan Iran yang melakukan perjalanan dan menonton laga secara langsung, juga merayakan kegembiraan atas kehadiran kaum perempuan di dalam stadion.
Walaupun kaum perempuan negara itu mengharapkan agar mereka dapat menonton laga lanjutan melawan Portugal pada minggu depan, banyak yang meyakini kemungkinan kecil izin akan diturunkan oleh otoritas Iran.
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44586882Bagikan Berita Ini
0 Response to "Piala Dunia 2018: Kaum perempuan Iran akhirnya diizinkan ..."
Post a Comment