Legenda Inggris Gary Lineker suatu kali pernah berujar, “Sepakbola adalah permainan sederhana: 22 orang mengejar bola selama 90 menit dan di akhir cerita, Jerman yang akan menang.”
Lineker menyuarakan kalimat itu setelah Inggris kalah adu penalti dari Jerman Barat di semi-final Piala Dunia 1990. Kutipan tersebut melegenda karena secara langsung maupun tak langsung mengilustrasikan kedigdayaan Jerman di panggung sepakbola dunia.
Ya, Jerman adalah legenda Piala Dunia itu sendiri, salah satu kekuatan sepakbola terdahsyat di muka bumi. Jika turut menghitung prestasi sebagai runner-up dan peringkat ketiga, prestasi Jerman bahkan merupakan yang terbaik ketimbang negara lain.
Jerman empat kali menjadi juara, empat kali runner-up, dan empat kali pula finis di peringkat ketiga. Sebagai perbandingan, Brasil sang kolektor trofi Piala Dunia terbanyak dengan lima gelar, hanya dua kali menjadi runner-up dan dua kali duduk di peringkat ketiga.
Konsistensi semacam itu membuat status tim spesialis turnamen begitu identik dengan Tim Panser. Maka, eliminasi Thomas Muller dkk. dari fase grup di Piala Dunia 2018 adalah hal yang lebih dari sekadar mengejutkan.
Terlebih, mereka tersingkir setelah menjadi juara dunia di edisi sebelumnya. Jerman bahkan finis di urutan bontot Grup F yang berisikan Swedia, Meksiko, Korea Selatan, kumpulan negara yang tak punya reputasi secemerlang Jerman. Tragis!
Untuk pertama kalinya dalam 80 tahun terakhir, Jerman tersingkir di babak awal turnamen. Sebelumnya di Piala Dunia 1938, Jerman sebetulnya juga mendapat cerita serupa. Waktu itu, Piala Dunia langsung dibuka dengan fase gugur (16 besar) di mana Jerman didepak oleh Swiss lewat laga replay.
Tentu saja efek dari eliminasi dini di zaman lampau itu tidak sedahsyat seperti sekarang lantaran Jerman kala itu belum punya status sakral sebagai juara dunia dan Piala Dunia masih menjadi turnamen milik segelintir negara. Tak pelak, Rusia 2018 adalah Piala Dunia terkelam dalam sejarah sepakbola Jerman.
Saking kelamnya, Lineker -- 28 tahun setelah menyuarakan pernyataan terkenalnya itu -- sampai-sampai memberikan revisi.
“Sepakbola adalah permainan sederhana: 22 orang mengejar bola selama 90 menit dan di akhir cerita, Jerman tidak lagi selalu menang. Kutipan saya yang versi sebelumnya silakan disimpan dalam sejarah,” tulisnya di Twitter.
Auf Wiedersehen!
http://www.goal.com/id/berita/sejarah-panjang-jerman-di-piala-dunia/13deulb43dwrn1q175un6yhu81
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejarah Panjang Jerman Di Piala Dunia: 2018 Jadi Yang Terkelam"
Post a Comment