Publik Spanyol di Fisht Stadium dibuat terdiam frustrasi pada menit ke-88 kala Portugal mendapat hadiah tendangan bebas, dari posisi ideal 23 yard di depan gawang tim kesayangannya.
Spanyol memang ada di atas angin lantaran tengah unggul 3-2, tapi semua orang tahu segalanya bisa berubah dalam sekejap mengetahui Cristiano Ronaldo yang jadi eksekutornya. Ya, inilah yang dikenal sebagai "Momen Ronaldo".
Momen di mana Ronaldo, entah bagaimana, mencetak gol untuk jadi protagonis timnya petik hasil positif di menit akhir laga. Kualitas spesial yang hanya dimiliki mitos sepakbola seperti dirinya.
Benar saja, tendangan dilepaskan dan boom! Bola melesat masuk ke pojok kiri gawang Spanyol tanpa David De Gea dapat berkutik. Portugal berhasil menyetarakan kedudukan 3-3 yang kemudian jadi hasil akhir. Ronaldo memborong semua gol timnya.
Sebelumnya Ronaldo membawa Portugal unggul dua kali, untuk menutup babak pertama 2-1. Dia hasilkan penalti untuk dieksekusi sendiri dan memaksa De Gea lakukan salah satu blunder terkonyol dalam kariernya.
Selain hasilkan satu poin buat Portugal, Ronaldo juga memanen rekor. Dia jadi pencetak hat-trick ke-51 di Piala Dunia, penoreh hat-trick ketiga Portugal di Piala Dunia, jadi pemain keempat yang selalu cetak gol di empat edisi Piala Dunia, dan jadi satu-satunya pemain yang mampu cetak gol dalam delapan turnamen akbar beruntun.
Sederhananya, pemain terbaik dunia lima kali itu membuka Piala Dunia 2018 dengan cara terbaik yang bisa dibayangkan. Tentunya, akan lebih indah bila Portugal raih kemenangan.
Sebagai pemain yang diperdebatkan terbaik sepanjang sejarah sepakbola, gelar Piala Dunia masih jadi cacat untuk Ronaldo.
Berbicara level klub dan inidividu, CR7 sudah meraih segalanya. Segudang gelar domestik, sederet gelar Eropa, koleksi di Piala Dunia Antarklub, sampai Ballon d'Or yang belakangan terasa membosankan menyesaki museum pribadinya di Funchal.
Bersama Portugal, Ronaldo secara sensasional mampu membawa timnasnya raih gelar internasional perdana di Euro 2016 lalu. Namun tetap saja, fakta bahwa gelar Piala Dunia masih urung digapai membuat kisah melegendanya tak sempurna.
Ingat, Pele dan Diego Maradona bisa sebegitu melegendarisnya karena gelar Piala Dunia. Mereka tak perlu berada di level yang sama seperti Ronaldo, ketika berkiprah di level klub.
Tidak heran jika pada partisipasi keempatnya di edisi 2018 ini, Ronaldo amat diharapkan sanggup berevolusi sebagai pesepakbola paling sempurna sepanjang sejarah.
Portugal memang bukan favorit, karena tidak miliki skuat sekompetitif Jerman, Brasil, Prancis atau bahkan Spanyol. Tapi tidak ada yang tidak mungkin bersama Ronaldo, seperti keajaiban yang dihadirkannya di Prancis dua tahun lalu.
Sinyal kesempurnaan lantas dibunyikan Ronaldo dengan begitu kencang di Sochi dini hari tadi. Sudah selayaknya publik mulai mengikis keraguan hebat pada potensi Portugal, mengawinkan Euro dengan Piala Dunia di Rusia ini.
Jika gagal, tak perlu terlampau khawatir. Ronaldo setidaknya masih miliki satu atau bahkan dua edisi Piala Dunia lagi untuk diikutinya. Dia tak mengenal usia, dia tak pernah puas, dan dia merupakan mesin sepakbola sesungguhnya!
Kalo berita nya ga lengkap buka link disamping buat lihat berita lengkap nya http://www.goal.com/id/berita/sinyal-kesempurnaan-cristiano-ronaldo/8c7fg8b6cl3r1u416u0cteckp
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sinyal Kesempurnaan Cristiano Ronaldo"
Post a Comment