JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan, kini kandidat calon wakil presiden pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2019, semakin mengerucut.
Ada tujuh tokoh yang tengah dibahas koalisi pendukung Prabowo. Mereka berasal dari parpol pendukung dan nonparpol.
Baca juga: Makin Mengerucut, Ini Kandidat Cawapres Prabowo
Berikut profil singkat mereka.
1. Ahmad Heryawan
Tempat, tanggal lahir: Sukabumi, 19 Juni 1966
Pendidikan:
- SD Negeri Salaawai 1 (1980)
- SMP Negeri Sukaraja (1983)
- SMA Negeri 3, Sukabumi (1986)
- Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (1992)
Ahmad Heryawan alias Aher merupakan politisi PKS. Ia dua periode menjabat Gubernur Jawa Barat, yakni periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Aher resmi pensiun sebagai gubernur pada Rabu (13/6/2018).
Kini, ia masuk dalam daftar sembilan kader PKS yang disodorkan kepada Gerindra untuk menjadi cawapres.
Sebelumnya, Aher pernah menjadi dosen di beberapa lembaga pendidikan, serta anggota DPRD Provinsi DKI dari Fraksi PKS periode 1999-2004 dan 2004-2009.
2. Salim Segaf Al Jufri
Tempat, tanggal lahir: Solo, 17 Juli 1954
Pendidikan:
- SD Diponegoro Solo (1966)
- Madrasah Tsanawiyah Al-Khairaat Palu (1969)
- Madrasah Aliyah Al-Khairaat Palu (1972)
- Fakultas Syari'ah Madinah University Saudi (1976)
- Master of Arts in Syari'ah Madinah University Saudi (1980)
Salim Segaf merupakan politisi senior PKS. Di PKS, ia kini menjabat posisi penting sebagai Ketua Majelis Syuro.
Salim Segaf juga masuk dalam daftar sembilan cawapres PKS.
Ia sebelumnya menjabat Menteri Sosial Kabinet Indonesia Bersatu II. Salim juga pernah menjabat Duta Besar RI untuk Saudi Arabia dan Konsultan Oman di Riyadh.
Latar belakang Salim Segaf pernah menjadi dosen Pascasarjana Ilmu Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dosen Dirasat Islamiyah Al-Hikmah Jakarta, dan dosen Fakultas Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab.
3. Zulkifli Hasan
Tempat, tanggal lahir: Lampung, 17 Mei 1962
Pendidikan:
- SD, Lampung (1975)
- SMP, Lampung (1979)
- SMA Negeri 53, Jakarta (1982)
- Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Jakarta (1996)
- Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta (2003)
Zulkifli Hasan saat ini menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
PAN sebenarnya saat ini tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Setelah menyatakan mendukung pemerintahan, Jokowi menempatkan kader PAN Soetrisno Bachri sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional.
Kader PAN lainnya, Asman Abnur, menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Namun, kini PAN lebih condong bergabung dalam koalisi penantang Jokowi seperti ketika Pilpres 2014.
Sebelumnya, Zulkifli menjabat Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ia juga menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN periode 2004-2009, 2009-2014 (keluar setelah menjadi menteri), dan periode 2014-2019.
Zulkifli juga pernah menjabat presiden direktur dan komisaris utama beberapa perusahaan.
4. Anies Baswedan
Tempat, tanggal lahir: Kuningan, 7 Mei 1969
Pendidikan:
- SD IKIP Laboratori II, Yogyakarta (1982)
- SMP Negeri 5, Yogyakarta (1985)
- SMA, South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika (1988)
- SMA Negeri 2, Yogyakarta (1989)
- S-1, Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta (1995)
- S-2 University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika (1998)
- S-3, Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika (2005)
Anies Baswedan saat ini menjabat Gubernur DKI sejak 2017.
Sebelumnya, ia berada di kubu Joko Widodo sejak kampanye Pilpres 2014. Saat itu, Anies menjadi juru bicara tim sukses pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Setelah Jokowi-JK terpilih, Anies mendapat posisi menteri pendidikan dan kebudayaan. Jabatan itu sejalan dengan latar belakangnya di dunia pendidikan, yakni sebagai Rektor Paramadina dan pendiri Gerakan Indonesia Mengajar.
Namun, Presiden Jokowi mencopot jabatan Anies pada Juli 2016. Mendikbud kemudian dijabat Muhadjir Effendy.
Anies kemudian menyebrang ke lingkaran oposisi. Ia lalu diusung Gerindra dan PKS sebagai Gubernur DKI didampingi Sandiaga Uno dan terpilih.
Anies sejak lama ingin menjadi presiden. Sebelum 2014, ia mengikuti Konvensi Demokrat untuk menyaring capres. Namun, Demokrat gagal untuk mengusung salah satu peserta konvensi.
5. Gatot Nurmantyo
Tempat, tanggal lahir: Tegal, 13 Maret 1960
Gatot Nurmantyo adalah mantan Panglima TNI. Ia dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2015.
Sebelumnya, Gatot pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD, Pangkostrad, Komandan Kodiklat TNI-AD, Pangdam V/Brawijaya, dan Gubernur Akmil.
Selain itu, Gatot juga menjabat Ketua Umum PB FORKI periode 2014-2018.
Ia kemudian pensiun pada 31 Maret 2018.
6. Chairul Tanjung
Tempat, tanggal lahir: DKI Jakarta, 18 Juni 1962
Pendidikan:
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Budi Utomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1987)
- Master of Business Administration Executive, Institut Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (IPPM), Jakarta (1992)
Chairul Tanjung adalah seorang pengusaha media, ritel dan perbankan yang tergabung dalam CT Corp.
Ia pernah berkarier di pemerintahan sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional. Ia kemudian dipilih Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengisi jabatan Menko Perkonomian.
Saat itu, CT menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri karena maju sebagai Calon Wakil Presiden.
Saat menjabat Menko Perekonomian, CT sempat merangkap jabatan sebagai Menteri ESDM menggantikan Jero Wacik yang tersangkut kasus korupsi.
Ia juga sempat menjabat berbagai jabatan seperti Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, hingga Guru Besar Bidang Ilmu Kewirausahaan Universitas Airlangga Surabaya.
7. Muhaimin Iskandar
Tempat, tanggal lahir: Jombang, 24 September 1966
Pendidikan:
- SD Mamba'ul Maarif Denanyar, Jombang (1979)
- Madrasah Tsanawiyah Negeri Denanyar, Jombang (1982)
- Madrasah Aliyah Negeri I, Yogyakarta (1985)
- Fakultas Syariah, IAIN Yogyakarta
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1992)
- Magister Manajemen Komunikasi, Universitas Indonesia (UI) (1998)
Muhaimin Iskandar saat ini menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Sebenarnya, ia sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi dengan syarat dirinya dipilih sebagai cawapres dalam Pilpres 2019.
Gerindra melihat masih ada peluang politisi yang akrab disapa Cak Imin itu menjadi cawapres bagi Prabowo jika Jokowi tidak memilih Cak Imin nantinya.
Cak Imin sebelumnya menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ia pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi PKB periode 1999-2004 dan 2004-2009.
Cak Imin juga terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014, namun ditinggalkannya setelah menjabat Menakertrans.
Setelah pensiun sebagai menteri, ia kembali ke DPR dan terpilih sebagai wakil rakyat periode 2014-2019.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/13/05200071/7-cawapres-pendamping-prabowo-subianto?page=all
Bagikan Berita Ini
0 Response to "7 Cawapres Pendamping Prabowo Subianto"
Post a Comment