
CEO dan pendiri Truthify Kevin Knull sendiri terinpirasi untuk mengembangkan aplikasi ini karena pesannya sering disalahartikan oleh istrinya.
"Saya mengirim SMS ke istri saya yang disalahpahami," kata Knull dalam wawancara dengan VentureBeat, seperti dikutip detikINET, Sabtu (14/7/2018).
"Alasannya adalah, karena kita telah menyederhanakan komunikasi menjadi hanya beberapa kata. Itu dapat menyebabkan masalah yang signifikan," lanjutnya.
Truthify bekerja dengan memanfaatkan machine learning untuk menginterpretasi emosi pengguna berdasarkan reaksi wajah mereka.
Dengan menggunakan kamera depan smartphone, aplikasi ini menganalisis 43 otot wajah 14 kali per detik dan mengevaluasi hasilnya dari tujuh kondisi emosional: takut, marah, jijik, senang, terhina, sedih, dan terkejut.
Pengguna Truthify dapat mengambil gambar, mengirim video atau mengirim pesan teks ke pengguna lain. Ketika pengguna melihat konten yang diterima, Truthify akan mengidentifikasi emosi pengguna dan membagikannya kepada pengirim dan penerima serta memperlihatkan kekuatan emosinya, seperti 70% senang atau 90% sedih.
Di sisi lain, aplikasi yang dapat membaca wajah dan pesan ini dikhawatirkan akan melanggar privasi pengguna. Truthify mencoba meyakinkan pengguna dengan menyatakan dedikasinya akan privasi pengguna.
"Kami tidak akan tahu siapa Anda, hanya apa yang Anda rasakan. Kami pikir pada akhirnya, data itu berharga," jelas Knull. (rns/rns)
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4114647/aplikasi-pesan-instant-ini-bisa-deteksi-emosiBagikan Berita Ini
0 Response to "Aplikasi Pesan Instant Ini Bisa Deteksi Emosi"
Post a Comment