Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah teror penembakan terjadi di Papua pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko mengakui memang ada gerakan politik dan gerakan bersenjata yang mengganggu jalannya Pilkada 2018.
"Kami sedang evaluasi kenapa front bersenjata akhir-akhir ini meningkat, ini sedang kami evaluasi," ujar Moeldoko saat ditemui di Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (3/7/2018).
Sementara terhadap front politik, Moeldoko menuturkan, saat ini Kementerian Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tengah berkoordinasi dengan negara tetangga.
"Sudah berkomunikasi dengan berbagai negara tetangga di Asia Pasifik, dan berbagai upaya oleh Kementerian Luar Negeri sudah dilakukan," tutur dia.
Namun Moeldoko tidak menyampaikan apa hasil komunikasi dan koordinasi tersebut. Sementara, terkait aksi yang dilakukan kelompok bersenjata, pemerintah mempercayakan Polri dan TNI untuk menanganinya.
"Terhadap front bersenjata, aparat kita memang yang dikedepankan masih kepolisian, sehingga dalam mengatasi lingkungan yang tidak mudah bagi kepolisian juga masih menghadapi hambatan. Untuk itu masih sedikit diperbantukan TNI, dan TNI bertugas penuh di perbatasan," ucap Moeldoko.
https://www.liputan6.com/news/read/3577260/soal-gangguan-di-papua-pemerintah-komunikasi-dengan-negara-asia-pasifikBagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Gangguan di Papua, Pemerintah Komunikasi dengan Negara Asia Pasifik"
Post a Comment