:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2253099/original/007309300_1529335497-IMG20180618154621.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Syafruddin mengkritisi hasil survei terkait banyaknya masjid yang terindikasi radikal. Dia menegaskan, tidak ada masjid yang radikal.
"Orang penelitian boleh saja, tapi hendaknya saya imbau untuk menggunakan standar-standar," ujar Syafruddin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
Perwira tinggi Polri yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menolak keras masjid disebut radikal. Sebab masjid merupakan benda.
"Masjid itu benda, tempat suci, tidak mungkin radikal. Itu kalau toh ada radikal pasti orang, pasti bukan masjid. Makanya hati-hati jangan sampai dilaknat oleh Allah menuduh-nuduh masjid radikal," tutur Syafruddin.
Jenderal bintang tiga itu meminta, peneliti menggunakan bahasa yang jelas agar tidak menimbulkan multitafsir. "Makanya, kalau melakukan penelitian buat konsep yang jelas. Kalau berbicara masjid (radikal) saya bantah itu," Syafruddin menandaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pihak kampus sendiri mengaku tidak mengetahui ada kelompok teroris yang menyebarkan paham radikal di lingkungan kampus mereka.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wakapolri: Tidak Mungkin Masjid Radikal, Tapi..."
Post a Comment