Iqbal dinyatakan tewas sekitar pukul 21.00 WIB usai mendapat perawatan sejak 17.00 WIB di RS Permata, Pleret, Bantul.
Kapolsek Pleret AKP Sumanto menjelaskan Muhammad Iqbal merupakan anak salah satu anggota polisi Pleret, Aiptu Kasium Suradi.
“Dari informasi, Iqbal adalah korban pengeroyokan suporter di dalam stadion yang sempat dilarikan ambulans karena kondisi kritis. Saat dilarikan ke RS Permata, korban sama sekali tidak membawa identitas diri maupun jadi pendukung salah satu klub,” kata Kapolsek, saat dihubungi, Jumat (27/7).
Kapolsek menerangkan, dari visum pihak rumah sakit, Iqbal mengalami luka parah di kepala. Meski mendapat perawatan intensif, nyawanya tidak tertolong.
Menurut Sumanto, sampai sekarang polisi belum bisa mengusut pengeroyokan suporter ini karena belum ada laporan dari keluarga korban.
“Pihak keluarga belum mengambil keputusan karena kondisinya masih berduka. Namun kepolisian akan menindaklanjuti kasus ini jika ada laporan resmi,” katanya.
Dalam ‘Derby Yogyakarta’ yang mempertemukan dua klub Liga Dua yang bermarkas di DI Yogyakarta, Kepolisian Daerah tidak mengizinkan suporter PSS hadir di stadion Sultan Agung, Bantul.
Larangan ini untuk mencegah bentrok dua klub yang bermusuhan tersebut.
Laga Derby Yogyakarta ini dimenangkan PSIM Yogyakarta 1:0 lewat gol tunggal Hendra Arga Permana di menit ke-74.
Reporter : Arif Koes
Editor : Mukhlison
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Bantul Tewas Dikeroyok Suporter Bola"
Post a Comment