JAKARTA, (PR).- Indonesia berpeluang untuk menciptakan All Indonesian Finals di nomor tunggal putra perorangan cabang bulu tangkis di ajang Asian Games 2018. Dua wakil melenggang ke babak semifinal. Dengan masuk ke babak 4 Besar sendiri, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie minimal sudah mengamankan dua medali bagi Merah Putih.
Tunggal putra Indonesia berkesempatan mengulang momen Asian Games 1994 lalu. Saat itu Hariyanto Arbi dan Joko Suprianto bertemu di final. Ketika itu Arbi yang sukses membawa pulang medali emas.
Bila nanti bisa menciptakan All Indonesia Finals, maka akan jadi akhir dari paceklik emas di nomor ini. Terakhir, tunggal putra mempersembahkan medali emas pada 2006 lalu pada Asian Games Doha lewat Taufik Hidayat. Saat itu Taufik merebut emas setelah menundukkan Lin Dan.
Pada pertandingan kemarin, Jonatan lolos terlebih dahulu ke semifinal setelah membukukan kemenangan atas tunggal Hong Kong, Wong Wing Ki Vincent dalam dua gim langsung. Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 26 Agustus 2018, tunggal peringkat 15 dunia tersebut menang 21-11, 21-18.
Pertemuan keduanya ini adalah kali ketiga. Dalam dua pertemuan sebelumnya, keduanya sama-sama pernah saling mengalahkan. Tapi kemarin, di laga perempat final Asian Games, bermain di rumah sendiri, Jonatan seakan memiliki motivasi ekstra.
Hal itu terlihat dari semenjak dia masuk ke arena pertandingan. Raut mukanya penuh dengan kepercayaan diri tinggi. Di gim pertama pun, Jonatan langsung bisa masuk dalam permainan. Dia tidak memberikan kesempatan Wong untuk mengembangkan permainan. Jonatan pun mengakhiri gim ini dengan keunggulan jauh.
Baru di gim kedua, Wong memberikan perlawanan. Sejak awal permainan berlangsung sengit. Keduanya saling kejar angka, hingga akhirnya setelah kedudukan 9-9, Jonatan memberikan permainan yang cerdik. Dua angka dihasilkannya dengan mudah dari penempatan bola yang bagus tanpa bisa diantisipasi Wong. Jonatan pun unggul 11-9 di paruh waktu.
Suporter Indonesia agar lebih semangat
Saling kejar poin terus berlanjut hingga kedudukan 18-18. Tekanan yang diberikan Wong jelang akhir permainan tidak mampu menahan Jonatan. Dua kali backhand menutup gim tersebut kembali untuk kemenangan Jonatan, 21-18.
Usai pertandingan Jonatan mengatakan, kemungkinan besarnya dukungan suporter di Istora membuat lawannya sedikit tegang. Karena di awal menurutnya Wong lebih sering banyak mati sendiri.
"Pertama-tama saya ucapkan terima kasih. Ini berkat bantuan Tuhan. Wong mungkin tidak bisa mengatasi tekanan yang diberikan suporter di Istora, dia bermain sedikit tegang karena diawal dia banyak mati sendiri. Bola yang seharusnya tidak sulit, justru tidak bisa dikembalikan atau melebar keluar. Itu jadi keuntungan tersendiri buat saya, terutama di gim pertama," ujarnya.
Lalu di gim kedua, bermain di lapangan yang berangin, Jonatan mengaku dia harus ekstra hati-hati. Pasalnya jika terlalu mengumbar tenaga bolanya akan keluar, apalagi menurutnya Wong punya pertahanan yang kuat.
"Di gim kedua saya dapat lapangan yang 'menang angin', makanya saya main lebih hati-hati. Apalagi Wong punya defense yang kuat. Dia juga ulet dan tidak mudah dimatikan," ucapnya menambahkan.
Bisa menang dua gim langsung membuat Jonatan sendiri cukup kaget. Pasalnya dia tidak ekspektasi bisa menang semudah itu.
"Saya tidak menduga bisa menang straight games. Saya sendiri sudah siap main untuk gim ketiga. Tapi saat poin sama 18-18, saya putuskan untuk banyak menyerang, karena dia (Wong -Red.) sering mengangkat bola," ujarnya.
Setelah Jonatan masuk, giliran Anthony yang lagi-lagi menjadi 'pahlawan' Indonesia. Setelah sebelumnya menyingkirkan unggulan kedua, Kento Momota yang juga juara dunia 2018, kemarin giliran Chen Long, peraih perak Asian Games 2014 yang dikandaskannya. Anthony kemarin menang dengan skor cukup telak 21-19, 21-11.
Sempat tertinggal di gim pertama 6-11, Anthony dengan kegigihannya berusaha terus mengejar hingga bisa menyamakan kedudukan 14-14. Momen itu menjadi titik balik baginya, pasalnya selepas poin tersebut, keadaan berbalik. Anthony yang giliran menekan Chen. Saat kedudukan kritis, Anthony bermain sabar untuk kemudian mengamankan gim pertama.
Di gim kedua, Anthony seakan tak terbendung. Sebaliknya Chen terlihat tidak mampu mengontrol arah bola. Kondisi angin di lapangan membuat dia sering kali membuang bola terlalu jauh ke belakang. Anthony pun unggul jauh 17-9. Pengembalian Chen yang menyangkut di net akhirnya memberikan kemenangan bagi pemain asal SGS PLN Bandung tersebut.
Anthony mengaku bersyukur bisa melewati pertandingan tersebut tanpa kendala dan diberikan kemenangan. Menurutnya kunci kemenangannya adalah lebih banyak bermain menyerang terlebih dahulu.
"Setelah ketinggalan di interval pertama, saya merubah permainan dengan strategi kemarin, lebih intensif menyerang. Berhasil, lambat laun kepercayaan diri pun tumbuh lagi. Di gim kedua, saya tidak menerapkan strategi khusus, hanya saja Chen mendapatkan lapangan yang berangin dan tidak bisa menguasainya, hingga banyak kesalahan yang dilakukannya. Dia pun saya lihat bermain sangat hati-hati," tuturnya.
Jonatan hadapi Jepang, Anthony bertemu Taiwan
Pada babak semifinal, hari ini, Senin 27 Agustus 2018, keduanya akan kembali berjuang. Jonatan akan menghadapi Kenta Nishimoto dari Jepang, sementara Anthony bertemu dengan unggulan keempat dari Taiwan, Chou Tien Chen.
Secara statistik, Jonatan sementara ini memang lebih unggul dari Kenta 5-3. Tapi dalam empat pertandingan terakhir, mereka pernah saling mengalahkan. Pertemuan terakhir mereka terjadi di nomor beregu Asian Games 2018 kemarin. Saat itu Jonatan sukses menang dalam straight game 210-15, 21-19.
Sementara Anthony, secara head to head pun juga unggul 3-1 atas Chou. Pertemuan terakhir mereka terjadi di Istora, Januari lalu di Indonesia Master. Saat itu Anthony menang 21-16, 13-21, 21-12 di babak semifinal.
"Persiapannya lebih kepada diri sendiri. Melihat dari perjalanan kemarin, saya tidak mau banyak berpikir. Fokus sekarang adalah jaga kondisi, jaga makan, dan mental. Saya berharap doa dari seluruh masyarakat Indonesia," ucapnya.***
Kalo berita nya ga lengkap buka link disamping buat lihat berita lengkap nya http://www.pikiran-rakyat.com/olah-raga/2018/08/26/jonatan-christie-berpeluang-lawan-anthony-s-ginting-di-final-asian-games-2018Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jonatan Christie Berpeluang Lawan Anthony S Ginting di Final Asian Games 2018"
Post a Comment