loading...
Juru bicara Gutteres, Stephane Dujarric menyatakan, pemimpin PBB itu mendesak semua pihak, teruma pemerintah Suriah untuk menahan diri dari melakukan tindakan yang hanya akan meningkatkan ketegangan lebih lanjut dan menambah parah krisis di negara itu.
"Sekjen mendesak kepada Pemerintah Suriah dan semua pihak untuk menahan diri dan memprioritaskan perlindungan warga sipil. Dia (Guterres) menegaskan, setiap penggunaan senjata kimia sama sekali tidak dapat diterima," kata Dujaric dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (30/8).
Dujaric kemudian menyatakan, Guterres meminta Turki, Rusia dan Iran untuk menemukan solusi damai untuk situasi di Idlib, zona de-eskalasi terakhir yang tersisa.
Negara-negara itu dikenal sebagai "penjamin Astana" karena peran mereka dalam pembicaraan damai yang digelar di Ibu Kota Kazakhstan untuk mengakhiri konflik Suriah yang sudah berlangsung selama selama tujuh tahun.
Terletak di dekat perbatasan Turki, Idlib pada bulan Mei ditetapkan sebagai zona de-eskalasi dimana tindakan agresi secara tegas dilarang sebagai bagian dari proses Astana yang sedang berlangsung.
"Guterres menyerukan pada semua pihak untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kehidupan sipil, memungkinkan kebebasan bergerak, dan melindungi infrastruktur sipil, termasuk fasilitas medis dan pendidikan, sesuai dengan hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia," tukas Dujaric.
(esn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sekjen PBB Mengaku Khawatir dengan Kemungkinan Serangan ..."
Post a Comment