Ade mengaku ditunjuk partainya, PPP, untuk masuk menjadi timses Jokowi. Diapun berencana untuk nonaktif sementara dari kegiatan ACTA.
"Saya akan nonaktif dari ACTA dan tidak akan mengikuti aktivitas ACTA," kata Ade Kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (18/8).
Ade yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang hukum dan advokasi DPP PPP mengatakan telah bergabung dengan PPP sebelum aktif di ACTA.
"Itu penugasan dari PPP. Ini amanah partai. Saya sudah hampir 15 tahun di PPP. Kita harus ikuti fatsun politik, saya harus mengikuti tugas dan saya diperintah partai. Saya juga nyaleg dari Dapil Gorontalo," katanya.
"Jadi mereka memahami bahwa saya sebagai pengurus PPP. Di ACTA banyak juga teman-teman dari partai lain juga, seperti perindo" kata dia.
ACTA, kata Ade, tak bisa memaksakan pilihan kepada setiap anggota karena, ACTA merupakan organisasi profesi.
"ACTA dibentuk oleh teman-teman lintas partai, profesi dominan advokat sejak Pilkada DKI setelah Anies-Sandi menang banyak yang masuk Gerindra," katanya.
Meski berseberangan dalam pandangan politik, kata Ade, tak ada permusuhan di antara anggota ACTA.
"Kontetasi politik setiap lima tahun sekali ini harus disambut dengan kegembiraan bukan dengan permusuhan, yang jelas semua terkomunikasikan dengan baik pertemanan," katanya.
Ade mengatakan sebelum menjadi juru bicara Jokowi, dia juga pernah memiliki pengalaman sebagai tim hukum dan advokasi dalam kontestasi pilpres.
"Saya mewakili PPP di tim kampanye SBY-Boediono, tim advokasi Prabowo-Hatta. Kita ikuti fatsun politik PPP," katanya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wakil Ketua ACTA soal Timses Jokowi: Saya Diperintah Partai"
Post a Comment