Bawaslu Tingkatkan Kapabilitas SDM Komisioner di Kabupaten/Kota

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM komisioner Bawaslu Kabupaten/Kota, Bawaslu NTT menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM Bawaslu Kabupaten/Kota Se-Provinsi NTT.

Kegiatan bimbingan teknis yang diikuti oleh komisioner dan koordinator sekretariat Bawaslu 22 kabupaten/kota se-NTT ini dilaksanakan di Hotel Swiss-Bellin Kristal Kupang, 17-19 September 2018.

Dalam diskusi panel yang yang dilaksanakan, Senin (17/9/2018), Bawaslu menghadirkan tiga narasumber yakni akademisi Dr. John Tuba Helan, S.H, MH; Pemimpin Redaksi Harian Pos Kupang, Dion DB Putra, serta anggota majelis pemerikas daerah DKPP, Drs. Burhanudin Gesi M.Hum.

Baca: Kabupaten Belu Dapat Jatah CPNS 167 Orang

Dalam materi menuju pemilu yang berkeadilan, Dr. John Tuba Helan, SH, MH menekankan penguatan pada lembaga pengawasan pemilu jika ingin mendapatkan kualitas pemilu yang baik.

Namun, jika penyelenggara pemilu bobrok dan berintegritas rendah maka jangan harapkan mendapat kualitas hasil pemilu yang baik.

"Kita harus perkuat lembaga pengawas, jika kita ingin mendapatkan kualitas pemilu yang berkualitas. Jika bobrok dan berintegritas rendah maka kualitas hasil pemilu pun akan buruk," ungkap John.

John juga mengatakan bahwa ketika kasus yang ditangani oleh pengawas (pemilu) itu sedikit bukan berarti pengawasn itu gagal. Namun hal itu bisa berarti pula bahwa penyelenggara sudah melaksanakan dengan seluruh proses dan tahapan dengan baik.

Pemimpin Redaksi Harian Umum Pos Kupang, Dion DB Putra, dalam materi konstruksi berita Bawaslu di media massa mengungkapkan bahwa ada kegalauan dan kerisauan media massa untuk melihat penyelenggara pemilu melaksanakan proses dan tahapan sesuai dengan regulasi.

"Kita merindukan bawaslu sebagai institusi yang kuat seperti KPK maka secara teknis Bawaslu harus lebih proaktif berurusan dengan media, karena banyak praktek baik dan praktek cerdas yang dilakukan tetapi selama ini tidak tersampaiakan kepada publik," ungkap Dion.

Let's block ads! (Why?)