Search

Kisah Eva Dewi, Pengidap ODHA yang Berhak Hidup Sehat Seperti ...

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Turunnya para pengidap ODHA dalam ajang Jakarta Marathon 2018 yang merupakan salah satu event olahraga terbesar bisa membuktikan bahwa HIV adalah penyakit yang biasa, seperti penyakit lainnya.

Event ketahanan berlari ini bakal berlangsung pada 28 Oktober mendatang, sekaligus upaya dalam kampanye melawan stigma dan diskriminasi terhadap HIV/AIDS di masyarakat.

Baca: Jumlah ODHA di Kalsel Capai 1.864 Orang, Mayoritas Anak Muda

Satu dari empat orang pengidap HIV/AIDS yang turun dalam ajang ini ialah Eva Dewi, seorang ibu tunggal dengan tiga putri, sekaligus relawan untuk pelatih sepakbola anak dan tinju perempuan di organisasi Rumah Cemara, Bandung.

Eva bercerita, dirinya mengetahui statusnya sebagai Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di tahun 2014. 

Setelah menyembunyikan statusnya selama dua tahun, akhirnya pada tahun 2016 ia memutuskan untuk membuka status penyakitnya secara umum dalam sebuah acara publik di Kedutaan Prancis kala itu.

Dengan statusnya sebagai penyandang ODHA, Eva sempat dijauhkan oleh keluarga, sahabat, serta tetangga disekitar tempat tinggalnya.

Bahkan, anaknya yang bungsu juga ikut-ikutan dijauhi oleh teman-temannya di sekolah.

Seringkali juga, anak-anak putrinya bertanya kepada dirinya, " Kenapa ibu minum obat setiap hari?"

Eva saat itu bercerita dirinya hanya bisa tersenyum seraya mengatakan, "Kalau ibu enggak minum obat, ibu bisa sakit." 

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/kesehatan/2018/09/20/kisah-eva-dewi-pengidap-odha-yang-berhak-hidup-sehat-seperti-orang-lain

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Eva Dewi, Pengidap ODHA yang Berhak Hidup Sehat Seperti ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.