
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan Abbas akan bertemu dengan sedikitnya 30 menteri luar negeri dan diplomat, termasuk kepala komite PBB yang terlibat dalam konflik Palestina, pada 26 September.
Rapat itu digelar sehari sebelum Abbas dijadwalkan menyampaikan pidatonya di depan Majelis Umum PBB.
Dikutip AFP, rapat tersebut digelar saat Palestina dan Amerika Serikat tengah berada dalam krisis diplomatik sejak Presiden Donald Trump memutuskan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama yang selama ini menjadi sumber konflik Israel-Palestina. Keduanya sama-sama mengklaim kota itu sebagai ibu kota masa depannya.
Sejak itu, Abbas memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan Gedung Putih. Otoritas Palestina menilai AS jelas-jelas bersikap bias dengan berpihak sepenuhnya terhadap Israel.
Pada Februari lalu, Abbas menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk menggelar konferensi internasional guna mendiskusikan kembali proses perdamaian di bawah mediator baru.
Hingga kini, belum jelas apakah akan ada komunikasi antara Palestina dan AS selama rangkaian Sidang Majelis Umum PBB berlangsung selama sepekan tersebut.
Seluruh petinggi negara akan menyampaikan pidatonya dalam rapat tersebut, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia diprediksi akan menyampaikan pernyataan kuat untuk membantah segala hal terkait Palestina. (rds/has)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180920125013-134-331705/palestina-akan-gelar-rapat-timur-tengah-di-sela-sidang-pbbBagikan Berita Ini
0 Response to "Palestina Akan Gelar Rapat Timur Tengah di Sela Sidang PBB"
Post a Comment