Saksi Sebut Fraksi PDI-P Paling ''Keras'' Soal Uang Ketok Palu ...

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Asisten 3 Bidang Administrasi Umum, Saipudin menjadi saksi di sidang kasus dugaan suap dan gratifikasi dengan terdakwa Gubernur nonaktif Jambi, Zumi Zola.

Menurut Saipudin, Fraksi PDI-P yang tegas mengancam akan melakukan walk out saat pembahasan APBD 2018. Dia merasa tertekan‎, pasalnya dalam perkara suap uang ketok palu, Saipudin ikut melakukan pendekatan ke beberapa fraksi.

Baca: Begini Cara TKN Jokowi-Maruf Meredam Penumpang Gelap pada Pilpres 2019

"Saya awalnya hubungi Supriono dari PAN. Dia hadir ke kamar Hotel Aston yang kami sewa tanggal 26 November 2017. Saya tanya fraksi mana lagi yang bisa saya hubungi. Ini yang paling angker itu fraksi PDI-P yang keras sekali. Nah itu kami undang ke hotel,"‎ujar Saipudin.

Diungkap Saipudin sebelum pembahasan APBD, Ketua Fraksi PDI-P Zainul Arfan sudah mengancam tidak datang dan akan walk out.

Alhasil saat di hotel, Saipudin ‎memutuskan melakukan pendekatan melalui Wakil Ketua Fraksi DPI-P DPRD Jambi, Elhelwi.

"Saya dapat nomor Elhelwi dari ‎Supriono. Saya minta dia datang ke hotel dan Pak Elhelwi datang. Saya sampaikan kemungkinan uang ketok palu akan diberikan setelah sidang selesai. Tapi dia tetap bilang gak akan hadir kalau tidak ada uang," ungkap Saipudin.

‎Di sidang sebelumnya, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Cornelis Buston juga mengamini fraksi PDI-P yang paling keras mengancam akan melakukan walk out.

"Salah satu anggota fraksi PDI-P (Zainal Arfan) menanyakan, ada uang ketok palunya tidak? Saya katakan, saya tidak berani," ungkap Cornelis, Kamis (20/9/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Atas sikap fraksi PDI-P itu, Cornelis khawatir DPRD akan mendapatkan sanksi dari Kementerian Dalam Negeri apabila tidak mengesahkan APBD sebelum 30 November 2017, baik DPRD maupun gubernur bakal tidak digaji selama 6 bulan.

Selain itu, Cornelis juga khawatir sikap ‎Zainal Arfan yang mengancam tidak datang dan walk out akan mempengaruhi fraksi lain sehingga paripurna tidak kourum.

Let's block ads! (Why?)