Search

Terlanjur Gembira Dapat Penghargaan dari PBB, Ternyata Palsu

Surabaya - Siapa yang tak bangga mendapatkan penghargaan dari organisasi sebesar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun Ipda Rochmat Tri Marwoto justru apes karena menjadi korban oknum mantan staf PBB yang memberinya penghargaan palsu.

Awalnya Ipda Rochmat diberitakan mendapatkan penghargaan dari salah satu badan PBB, United Nations Information Centre (UNIC) pada hari Senin (15/10/2018) silam. Tetapi belakangan diketahui jika penghargaan itu palsu.

Hal ini terungkap dalam keterangan resmi UNIC yang menyatakan tidak pernah memberikan penghargaan tersebut. UNIC juga menyebut pria yang memberi penghargaan kepada Ipda Rochmat, Lexy Leodewyk Pasulatan (sebelumnya hanya disebut sebagai Leodewyk) bertindak dalam kapasitasnya sendiri.


Namun UNIC mengakui jika Leodewyk merupakan mantan staf yang sebelumnya menjabat sebagai general support staff UNIC.

"Sehubungan dengan sebuah upacara penghargaan yang berlangsung di Jawa Timur pada hari Senin, 15 Oktober 2018 di mana sebuah plakat diserahkan oleh Lexy L Pasulatan, seorang mantan anggota staf PBB, kepada Ipda Rochmat Tri Marwoto, kami ingin mengkonfirmasi bahwa Mr. Pasulatan bertindak dalam kapasitasnya sendiri. PBB tidak memiliki keterlibatan dalam acara tersebut dan tidak mengizinkan menggunakan logo atau nama PBB," tulis UNIC Jakarta dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Kamis (18/10/2018).

Cerita Ipda Rochmat yang Malang, Diganjar Penghargaan Palsu Mengatasnamakan PBBFoto: Sugeng Harianto/File

Selain itu, ada kesalahan fatal yang ditemukan dalam plakat palsu yang diberikan kepada Ipda Rochmat, terutama pada penggunaan kata Of dan Centre menjadi Center.

"Dalam plakat ada kesalahan fatal tertulis "United Nations of Information Center.... Kami tidak pernah ada kata 'OF'," tegas UNIC.


Mengetahui hal ini, Ipda Rochmat mengaku tidak tahu sama sekali jika penghargaan itu palsu. Ia hanya mendapatkan kabar jika akan mendapatkan penghargaan dengan disaksikan oleh Kapolda Jatim. Kabar itu diterimanya sepekan sebelum acara. Penyerahan sendiri digelar di kediamannya di Dusun Jati, Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

"Perasaan saya senang waktu dapat kabar itu dan biasanya saya langsung kabari teman-teman media termasuk sampeyan (anda) detikcom," tambahnya.


Cerita Ipda Rochmat yang Malang, Diganjar Penghargaan Palsu Mengatasnamakan PBBFoto: Sugeng Harianto/File

Penyerahan penghargaan ini pun disaksikan oleh sejumlah petinggi, seperti Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Kapolres Madiun Kota, AKBP Nasrun Pasaribu, Komandan Kodim 0803 Letnan Kolonel Czi Nur Alam Sucipto, Kajari Madiun Sugeng Sumarno, Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, Sekretaris Daerah Kota Madiun, Rusdiyanto, serta diliput sejumlah media nasional.

Begitu kasus penghargaan palsu ini terbongkar, Ipda Rochmat langsung dipanggil ke Polda Jatim untuk mengklarifikasi persoalan ini.


Namun Ipda Rochmat mengaku takkan melaporkan Leodewyk yang telah memberinya penghargaan palsu. Baginya ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan. Apalagi penghargaan ini bukan kemauannya.

"Kok hal sepele dibesarin-besarin, yang penting anak saya bisa sejahtera damai. Mending saya nangkapin koruptor dan penjahat di bumi ini aja, sudah," lanjutnya.

Cerita Ipda Rochmat yang Malang, Diganjar Penghargaan Palsu Mengatasnamakan PBBFoto: Hilda Meilisa Rinanda/File

detikcom sempat menangkap gelagat aneh yang diperlihatkan Leodewyk saat menyerahkan penghargaan untuk Ipda Rochmat. Usai penyerahan, ia enggan diwawancara oleh awak media.

"Jangan mas nanti takut salah saya. Di sini saya hanya diperintahkan pimpinan untuk menyerahkan penghargaan saja," tandasnya kala itu.

Praktis keterangan Leodewyk hanya didapat wartawan saat dia memberi sambutan saja. "Ini suatu inisiatif seorang Rochmat yang begitu besar, semangat kemanusiaan. Kami berikan apresiasi yang luar biasa atas keikhlasannya merawat anak-anak yatim piatu di rumahnya," ujar Leodewyk dalam sambutannya sebelum menyerahkan penghargaan.


Meski tak dilaporkan, polisi juga akan tetap mengusut sosok Leodewyk yang telah memanfaatkan nama PBB untuk memberikan penghargaan kepada Ipda Rochmat.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan penghargaan palsu ini memang bukanlah sesuatu yang genting. Karena tugas kepolisian sejatinya memang melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Namun untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait motif yang dilakukan Leodewyk, Barung mengaku pihaknya akan menyelidiki hal ini.

"Apa yang dilakukan oleh Ipda Rochmat memberikan inspirasi yang luar biasa pada anggota Polri lainnya. Anak-anak yang terlantar ini adalah marwah daripada kepolisian yang mana memang melayani. Bagi saya penghargaan itu memang tidak penting, tetapi memang ada pertanyaan yang harus kita jawab dan harus kita selidiki," tuturnya.
(lll/lll)

Let's block ads! (Why?)

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4263432/terlanjur-gembira-dapat-penghargaan-dari-pbb-ternyata-palsu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terlanjur Gembira Dapat Penghargaan dari PBB, Ternyata Palsu"

Post a Comment

Powered by Blogger.