TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA – Lahirnya program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah membuka akses lebih besar kepada masyarakat untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Kehadiran program ini pun disambut baik oleh masyarakat.
Salah satunya adalah Kamindaryono (60), seorang kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh sawit di Desa Radak Satu Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya, penghasilannya bisa dibilang pas-pasan untuk menghidupi isteri dan keempat anaknya.
Namun sejak tahun 2016 ia sudah mendaftarkan diri dan keluarganya menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Kamindaryono menceritakan penggalan kisahnya menggunakan Kartu KIS ketika bertemu tim Jamkesnews di kantor desa Radak Satu.
“Saya ini orang kecil, jika salah satu keluarga ada yang sakit bagaimana saya membiayainya sementara penghasilan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu saat dapat info dari perangkat desa, saya langsung mendaftar di kelas 3, tidak masalah kelas 3 yang penting keluarga terlindungi dan saya bisa membayar iuran setiap bulan,” tutur Kamindaryono.
Namanya penyakit tidak tahu kapan akan datang, setahun setelah mendaftar sebagai peserta JKN-KIS isterinya didiagnosa dokter menderita tumor di rahimnya dan harus segera dilakukan tindakan operasi.
“Alhamdullilah berkat adanya Program JKN-KIS, isteri saya segera di operasi tanpa mengeluarkan biaya tambahan sedikitpun, isteri saya selamat dari tumor sebesar 2 kilogram. Tidak terbayangkan oleh saya jika tidak ada program JKN-KIS, pasti sangat berat mencari uang untuk biaya operasi isteri saya,” kenang Kamindaryono.
Setiap bulan Kamindaryono selalu rutin membayar iuran JKN-KIS, beruntung di desa Radak Satu sudah ada agen PPOB (Payment Point Online Bank) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sehingga pembayaran iuran JKN-KIS dapat dilakukan di sana.
BPJS Kesehatan telah menyiapkan banyak kanal-kanal pembayaran iuran JKN-KIS diantaranya Pos Indonesia, Pegadaian, Bank BRI/Mandiri/BNI/BTN/BCA/BNI Syariah, mini market, Gojek, Kimia Farma, dll. (*)
http://pontianak.tribunnews.com/2018/11/23/hidup-terasa-berat-ketika-sakit-tidak-memiliki-kartu-indonesia-sehatBagikan Berita Ini
0 Response to "Hidup Terasa Berat Ketika Sakit Tidak Memiliki Kartu Indonesia Sehat"
Post a Comment