
Istilah 'genderuwo' saat ini tengah ramah diperbincangkan setelah dinyatakan oleh Jokowi untuk menggambarkan politik yang menakut-nakuti masyarakat.
"Saya kutip kata-kata politik hari ini. Demokrat bukan partai genderuwo, Demokrat ingin memainkan politik yang cerdas, politik yang membangun dan politik yang ingin mengajak pada masyarakat," Kata Ibas di Hotel The Sultan, Jakarta, Minggu (11/11).
Lebih lanjut Ibas juga menjelaskan saat ini partainya pun membebaskan kadernya untuk menentukan arah politik. Lagi pula kata dia, pilihan politik sepenuhnya hak setiap orang dan tak bisa dipaksakan.
Oleh karena itu jika memang ada kadernya yang memiliki pilihan berbeda terkait capres dan cawapres pihaknya tak akan memberikan sanksi.
"Sekarang kita tidak bisa melakukan punishment, kita hanya bisa menyerukan, tapi kalau memberikan punishment belum tentu," kata dia.
Meski begitu dikatakan Ibas, dalam survei internal partai, kader Demokrat mayoritas memang memilih Prabowo-Sandiaga untuk Pilpres 2019 mendatang. Namun tak sedikit juga kadernya yang justru mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kita sudah sangat mengetahui, survei internal partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih pak Prabowo, tetapi ada juga yang sesuai dengan cultural kewilayahan itu memilih pak Jokowi," kata dia.
Fokus Kursi Di Senayan
Sementara itu, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut untuk saat ini Partai Demokrat akan fokus dalam memenangkan pemilu legislatif untuk para celegnya. Dia ingin kader Demokrat bisa mengisi penuh kursi legislatif di tahun 2019 mendatang.
"Setiap partai tentu mempunyai kebijakan dan kedaultan masing-masing. Yang jelas kami akan meyakinkan caleg-caleg Demokrat sukses dan berhasil mendapatkan kursi di senayan," kata AHY.
Putra sulung Presiden Ke-6 RI ini juga menegaskan Partai Demokrat tak akan mengandalkan coattail effect atau efek ekor jas dari pasangan Prabowo-Sandi yang diusungnya. Yang pasti untuk saat ini AHY ingin semua mesin partai bekerja keras untuk memenangkan Demokrat di pileg mendatang.
"Tidak (andalkan Prabowo-Sandi) Kami punya strategi sendiri. Kalau bergantung kepada coattail effect itu terlalu berharap, hope is not strategy. Berharap bukanlah sebuah strategi," katanya (tst/sur)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181111211107-32-345710/ibas-sebut-demokrat-bukan-partai-genderuwoBagikan Berita Ini
0 Response to "Ibas Sebut Demokrat Bukan Partai Genderuwo"
Post a Comment