Search

Pemilu Serentak Rawan Konflik, JMP Yakin Budaya Bisa Jadi ...

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - 2019 menjadi tahun yang berpotensi menyebabkan konflik horizontal, apalagi dengan berlangsungnya Pemilu Legislatif dan Pilpres secara serentak.

Meskipun demikian, Ketua Umum Jaringan Masyarakat Pedesaan (JMP) Sri Dadiono Neno Azis yakin bahwa konflik bisa diredam dan dicegah.

"Salah satu caranya adalah dengan pendekatan kebudayaan, karena bisa masuk bidang apa pun," kata Dadiono di Balai Desa Sidomoyo, Godean, Jumat (23/11/2018).

Baca: Jaringan Masyarakat Pedesaan Ingin Lestarikan Kebudayaan Lokal

Menurut Dadiono, pendekatan ini juga akan mereka lakukan lewat berbagai program pendampingan bagi masyarakat desa.

Sejumlah mentor juga telah disiapkan untuk mendampingi warga.

Ketua Dewan Pembina JMP Sumarsono Notowijoyo juga berharap realisasi program tersebut bisa membantu menjaga dan memperkuat kebudayaan masyarakat lokal, terutama tradisi Jawa.

"Implementasinya bisa berupa festival kebudayaan atau kembali menerapkan materi ajar budaya lokal di sekolah-sekolah," jelas Sumarsono.

Baca: Balai Pelestarian Nilai Budaya Selenggarakan Festival Film Dokumenter antar SMA

Baik Dadiono dan Sumarsono menegaskan gerakan JMP dilakukan secara independen, tidak berafiliasi dengan gerakan atau partai politik mana pun.

Dadiono juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menentukan sikapnya di tahun politik, demi mencegah terjadinya konflik.

"Siapa pun pemimpinnya yang terpilih nanti akan tetap kami dukung," tegas Dadiono.(TRIBUNJOGJA.COM)

Let's block ads! (Why?)

http://jogja.tribunnews.com/2018/11/23/pemilu-serentak-rawan-konflik-jmp-yakin-budaya-bisa-jadi-pemersatu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemilu Serentak Rawan Konflik, JMP Yakin Budaya Bisa Jadi ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.