TEMPO.CO, Jakarta - Dewan regional di permukiman Israel di Tepi Barat, Palestina, menggunakan dana publik untuk membangun sirkuit balap ilegal.
Pemerintah daerah tetap membangun sirkuit meski tidak memiliki izin pemerintah, sambil menunggu alokasi dana hibah dari kementerian Israel sebesar US$ 1 juta atau Rp 14,5 miliar yang belum disetujui.
Baca: Israel Tunda Pengusiran Warga Palestina dari Desa Badui
Dewan Regional Aravot Hayarden di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel, menghabiskan sekitar US$ 76.000 atau Rp 1,1 miliar dana publik tahun lalu untuk membangun lintasan balap dekat permukiman Petza'el, setelah permohonan transparansi imformasi anggaran yang diajukan kelompok Peace Now dan Movement for Freedom of Information, dalam laporan Haaretz, dilansir dari Russia Today, 20 November 2018.
Proyek yang telah dibangun sejak 2016 belum selesai karena terkendala persetujuan dari otoritas Israel. Sirkuit ini adalah sirkuit swasta, tetapi sangat didukung dewan regional secara finansial dan dewan berupaya melegalkan proyek.
Sirkuit balap permukiman Israel Petza'el, di Tepi Barat. [YouTube / via Russia Today]
Mesikpun proyek menerima legalitas pada Februari, namun belum cukup untuk merampungkan pembangunan sesuai rencana. Pemerintah Israel tampaknya menutup mata terhadap pelanggaran hukumnya sendiri ketika menyangkut infrastruktur untuk para pemukim Israel.
Tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri Israel bahkan mengalokasikan hibah 4,145 juta shekel atau Rp 16,2 milar untuk menyelesaikan fasilitas balap.
Baca: Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
Berbicara kepada Haaretz, kementerian berusaha mencegah pembangunan ilegal, dan mengatakan meskipun proyek telah disetujui, namun tidak ada anggaran yang diberikan sama sekali ke dewan untuk proyek ini.
Sementara itu, lintasan telah beroperasi penuh, menyelenggarakan balapan serta latihan mengemudi.
Tidak jelas apakah pemilik lintasan telah menerima subsidi apapun dari dewan regional tahun ini, karena permintaan transparansi informasi publik yang dirilis hanya mengacu pada anggaran 2017.
Baca: Israel Izinkan Material Bangunan Masuk ke Gaza Palestina
Sementara ketua dewan regional Aravot Hayarden, David Elhayani, belum berkomentar tentang masalah ini, meskipun ia mendukung proyek kontroversial pada 2016. Pada saat itu, Elhayani mengklaim bahwa trek tersebut telah dibangun atas pengetahuan dan kerja sama dengan polisi dan tentara Israel.
"Kami akan mengendalikan proyek ini...Kami tidak boleh lupa bahwa kami memiliki keuntungan, karena kami sepenuhnya bekerja sama dengan polisi dan tentara," katanya kepada Ynet pada Mei 2016, yang mengklaim bahwa cuaca dan kedekatan lintasan dengan pemerintah pusat menjadikannya sebagai lokasi yang cocok untuk lomba otomotif.
Pembalap Israel, Micky Yohai, yang merupakan pendiri dan penggiat proyek, memuji dewan atas dukungannya terhadap proyek.
Baca: PBB: Israel Langgar Hukum Internasional di Palestina
Pada Februari 2017, Administrasi Sipil Angkatan Darat Israel, sebuah pemerintahan Israel di Tepi Barat, mengakui bahwa sirkuit dibangun bertentangan dengan undang-undang dan memerintahkan penghentian pekerjaan konstruksi. Namun, imbauan tidak memerintahkan untuk menghancurkan struktur yang sudah dibangun, menyiratkan bahwa proyek masih mungkin disetujui.
Rencananya proyek sirkuit Israel di Tepi Barat ini menggabungkan berbagai jenis fasilitas balap, termasuk jalur sepanjang 3,2 kilometer, jalur lintas negara 1,2 kilometer, lintasan balap drag, dan lintasan motorcross.
https://dunia.tempo.co/read/1148130/permukiman-israel-bangun-sirkuit-balap-ilegal-di-tepi-baratBagikan Berita Ini
0 Response to "Permukiman Israel Bangun Sirkuit Balap Ilegal di Tepi Barat"
Post a Comment