Search

Situs Ayodhya India: Gelombang Massa dalam Konflik Hindu-Muslim

Puluhan ribu umat Hindu, termasuk para pendeta dan aktivis sayap kanan, turun di situs keagamaan Ayodhya di India. Kota di wilayah utara tersebut telah menjadi titik kunci ketegangan antara umat Hindu dan Muslim. Ketegangan berubah menjadi kekerasan pada tahun 1992, ketika sebuah masjid dihancurkan.

Oleh: BBC

Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat seruan baru untuk membangun kuil di kawasan tersebut, di mana masjid dari abad ke-16 dihancurkan oleh massa umat Hindu pada tahun 1992. BBC menjelaskan mengapa situs suci tersebut kini kembali diberitakan.

Mengapa orang-orang berkumpul di Ayodhya?

Antara 100.000 dan 200.000 umat Hindu diperkirakan berkumpul di Ayodhya pada hari Minggu (25/11). Mereka menuntut bahwa sebuah kuil Hindu dibangun di lokasi di mana masjid Babri dari abad ke-16 pernah berdiri. Umat Hindu percaya situs religius di negara bagian Uttar Pradesh adalah tempat kelahiran salah satu dewa mereka yang paling dihormati, Dewa Rama. Tetapi umat Muslim mengatakan bahwa mereka telah beribadah di sana selama beberapa generasi.

Ketegangan antara dua komunitas memuncak pada kekerasan tahun 1992 ketika massa umat Hindu menghancurkan masjid. Hampir 2.000 orang tewas dalam kerusuhan berikutnya di seluruh negeri.

Tapi sekarang, setelah berbagai upaya untuk mengklaim kepemilikan atas tanah oleh kedua kelompok agama itu, partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi telah meningkatkan upaya untuk membangun sebuah kuil Hindu di sana.

Kerumunan yang diduga banyak berkumpul di situs ini berasal dari berbagai kelompok sayap kanan garis keras, termasuk Vishwa Hindu Parishad (VHP) dan Shiv Sena.

Sengketa berubah menjadi kekerasan pada tahun 1992 ketika massa umat Hindu menghancurkan sebuah masjid di lokasi. (Foto: AFP)

Laporan media setempat mengatakan bahwa dinding di distrik-distrik di sekitar situs itu telah ditempeli poster yang menunjukkan Dewa Rama akan berperang. Poster-poster yang lain berisi slogan-slogan yang menyerukan perang terhadap apa yang mereka sebut sebagai ketidakmampuan oleh pemerintah sebelumnya untuk membangun bait suci.

Situasi tersebut telah mendorong rasa panik dan ketakutan di kalangan penduduk Muslim Ayodhya, banyak di antaranya memiliki rencana untuk meninggalkan daerah itu sebelum kerumunan orang banyak turun.

“Ini adalah kerumunan terbesar yang berkumpul menuntut pembangunan sebuah kuil sejak masjid dihancurkan. Mereka memprovokasi publik. Mereka mengaduk-aduk emosi,” tutur Ahmad, seorang pemimpin komunitas Muslim, kepada kantor berita Reuters.

Mengapa situs itu kembali menjadi sorotan?

Seruan untuk pembangunan sebuah kuil Hindu di Ayodhya telah berkembang sangat keras dalam beberapa bulan terakhir dan kebanyakan berasal dari para anggota parlemen, menteri, dan pemimpin BJP.

Uttar Pradesh, negara bagian India yang berpenduduk paling padat, mengirim lebih banyak anggota parlemen daripada negara bagian lain. Kemenangan besar di negara bagian tersebut sangat penting bagi setiap pihak yang berharap untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Para koresponden mengatakan BJP tampaknya berusaha kembali mengumpulkan umat Hindu di Uttar Pradesh bersama garis-garis agama. Strategi partai tersebut akhirnya terbayar pada tahun 2014, ketika berhasil memenangkan 71 dari 80 kursi di negara bagian.

Proyeksi BJP tentang identitas Hindu yang bersatu, yang menggantikan kasta dan pembagian kelas, dan menempatkan diskriminasi pada mereka yang berasal dari agama “lain,” sebagian besar dianggap bertanggung jawab atas kinerja tersebut.

Momentum yang sama ini membantu partai menyapu pemilihan negara bagian tahun 2017. Namun sejak kemenangan itu, dan pemasangan Hindu garis keras yang kontroversial Yogi Adityanath sebagai Ketua Menteri negara bagian Uttar Pradesh, BJP telah kehilangan beberapa pemilihan lokal utama.

Salah satunya adalah pemilihan parlemen by-election (pemilihan yang diadakan dalam satu konstituensi politik tunggal, untuk mengisi jabatan kosong yang ada selama masa jabatan pemerintahan) di konstituensi asal Adityanath. Para analis mengatakan hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah alasan, termasuk petani yang tidak senang dengan pemerintah setelah terkena dampak kekeringan dan penurunan produktivitas.

BJP mungkin memandang Ayodhya menawarkan kesempatan untuk membalikkan tren ini.

Apa yang sebenarnya disengketakan?

Umat Hindu dan Muslim telah berselisih atas masjid Babri selama lebih dari 100 tahun. Umat Hindu mengatakan situs itu adalah tempat kelahiran Dewa Rama, dan bersikeras bahwa masjid Babri dibangun di sana hanya setelah para penyerbu Muslim menghancurkan sebuah kuil Hindu yang telah terlebih dulu berdiri di sana. Umat Islam mengklaim mereka melakukan ibadah di masjid hingga bulan Desember 1949 ketika beberapa orang Hindu menempatkan patung-patung Rama di masjid dan mulai menyembah mereka.

Selama beberapa dekade sejak itu, kedua kelompok agama telah pergi ke pengadilan berkali-kali untuk menuntut siapa yang berhak mengendalikan situs itu.

Apa perkembangan hukum yang penting sejauh ini?

Mahkamah Agung India, yang mendengar sejumlah permohonan tentang situs yang disengketakan, menunda sidang berikutnya hingga bulan Januari 2019. Namun, ada beberapa putusan hukum yang menarik sejauh ini.

Tahun 2010, Pengadilan Tinggi Allahabad mengatakan bahwa situs utama di mana masjid berdiri harus dibagi menjadi tiga bagian, dengan dua pertiga diberikan kepada umat Hindu dan sepertiga untuk umat Muslim. Putusan itu juga menandai pertama kalinya sebuah pengadilan mengakui tempat yang disengketakan itu sebagai tempat kelahiran Dewa Rama.

India telah mengalami perpecahan agama yang mendalam dalam beberapa tahun terakhir. (Foto: Getty Images)

Tahun 2011, Mahkamah Agung menunda putusan ini setelah kelompok Hindu dan Muslim saling mengajukan banding. Sejak itu, sekitar 14 petisi sipil juga menentangnya. Tapi penilaian lain yang patut dicatat adalah dari tahun 1994 ketika Mahkamah Agung, yang sedang menjatuhkan putusan pada kasus yang sama sekali berbeda pada saat itu, mengatakan bahwa masjid itu “tidak berperan penting bagi Islam.”

Pernyataan khusus ini telah mendukung kasus yang diajukan oleh umat Hindu yang ingin menguasai seluruh situs.

Bulan April 2018, seorang pengacara senior bernama Rajeev Dhavan mengajukan pembelaan di hadapan pengadilan tinggi, meminta hakim untuk mempertimbangkan kembali pengamatan ini. Tetapi beberapa bulan kemudian Mahkamah Agung menolak untuk melakukannya.

Baru-baru ini bulan Oktober 2018, pengadilan yang sama menolak sidang mendesak ke dalam petisi sipil. “Kami memiliki prioritas lain,” kata hakim agung Ranjan Gogoi, seraya menambahkan bahwa masalah itu akan ditangani kembali awal tahun 2019.

Apakah ketegangan agama mereda di India dalam beberapa tahun terakhir?

Sejak BJP nasionalis Hindu yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi memperoleh tampuk kekuasaan pada tahun 2014, India telah mengalami perpecahan sosial dan agama yang semakin mendalam. Upaya memanfaatkan sentimen publik oleh para menteri dan kelompok Hindu garis keras telah menyebabkan apa yang banyak disebut sebagai kecemasan yang lebih besar dalam hubungan sosial.

Pembatasan atas penjualan dan pembantaian sapi, yang dianggap sebagai hewan suci oleh mayoritas umat Hindu, telah menyebabkan pembunuhan yang dilakukan oleh lebih dari 20 orang, kebanyakan dari mereka adalah umat Muslim yang mengangkut ternak. Unjuk kekuatan nasionalisme Hindu tanpa hambatan juga telah berkontribusi terhadap ketegangan agama.

Kebangkitan kembali permintaan baru-baru ini oleh beberapa kelompok Hindu untuk membangun kuil di Ayodhya melalui pelarangan eksekutif yang mengabaikan proses di Mahkamah Agung telah dipandang banyak pihak sebagai upaya baru untuk melakukan polarisasi pemilih dalam hal agama menjelang pemilihan umum yang penting tahun 2019 mendatang.

Keterangan foto utama: Aktivis Hindu menuntut pembangunan Bait Suci Ram. (Foto: Getty Images)

Situs Ayodhya India: Gelombang Massa dalam Konflik Hindu-Muslim

Let's block ads! (Why?)

https://www.matamatapolitik.com/situs-ayodhya-india-gelombang-massa-dalam-konflik-hindu-muslim/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Situs Ayodhya India: Gelombang Massa dalam Konflik Hindu-Muslim"

Post a Comment

Powered by Blogger.