Dahsyatnya tsunami Akibat Letusan Gunung Krakatau 135 Tahun Lalu, Gelap di Siang Hari & Hujan Lumpur
TRIBUN-TIMUR.COM - Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda meletus pada tahun 26 Agustus 1883, 135 tahun yang lalu. Letusannya yang begitu dahsyat melahirkan Gunung Anak Krakatau.
Dalam Majalah Intisari edisi Agustus 1983, letusan Gunung Krakatau disebut 21.574 kali lebih kuat dibandingkan bom atom.
Bahkan letusannya itu menghancurkan 60 persen tubuh Gunung Krakatau di bagian tengah dan terbentuklah lubang kaldera.
Letusan tersebut juga terdengar hingga radius 4.600 kilometer dari pusat ledakan di Selat Sunda.
Tak hanya letusannya yang dahsyat, meletusnya Gunung Krakatau menimbulkan tsunami yang melibas pesisir pantai barat Banten, dari Merak, Anyer, Labuan, Panimbang, Ujung Kulon, hingga Cimalaya, di Karawang, jawa Barat.
Seorang controleur yang ditempatkan di Beneawang, Teluk Semangka, Lampung menyaksikan tanda-tanda meletusnya Gunung Krakatau yang berlangsung selama beberapa hari.
Baca: Postingan Terakhir Dylan Sahara Istri Ifan Seventeen Sebelum Hilang Akibat Tsunami Banten
Controleur itu bernama PLC Le Sueur yang merupakan pejabat Belanda.
Le Sueur menuliskan kesaksian meletusnya Gunung Krakatau dalam sebuah surat tertanggal 31 Agustus 1883 yang dikirimkan ke atasannya.
Awalnya Le Sueur mendengar suara dentuman yang begitu keras, ia mengira dentuman tersebut berasal dari meriam kapal, tak ada sedikitpun prasangka dentuman itu berasal dari Gunung Krakatau.
"Pada hari Minggu sore, menjelang pukul empat, sewaktu saya sedang membaca di serambi belakang rumah saya, tiba-tiba saja terdengar beberapa dentuman yang menyerupai letusan meriam," tulisnya dalam surat.
http://makassar.tribunnews.com/2018/12/24/dahsyatnya-tsunami-akibat-letusan-gunung-krakatau-135-tahun-lalu-gelap-di-siang-hari-hujan-lumpurBagikan Berita Ini
0 Response to "Dahsyatnya Tsunami Akibat Letusan Gunung Krakatau 135 Tahun Lalu, Gelap di Siang Hari & Hujan Lumpur - Tribun Timur"
Post a Comment