Dewan Keamanan PBB direncanakan akan bertemu minggu depan, Selasa (11/12), untuk membicarakan uji coba nuklir Iran. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Sabtu (1/12) mengecam uji coba rudal itu, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB 2231. Resolusi itu mendukung perjanjian nuklir multinasional 2015 dengan Teheran, dan melarang Iran bekerja pada teknologi untuk menciptakan rudal balistik yang dapat mengirimkan senjata nuklir.
Oleh: Emily Birnbaum (The Hill)
Baca Juga: Diduga Langgar Sanksi AS terhadap Iran, Bos Huawei Ditangkap di Kanada
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berencana untuk bertemu pada Selasa (11/12) untuk membahas uji coba rudal Iran baru-baru ini, yang menurut para pejabat Amerika Serikat (AS) “melanggar” resolusi PBB yang membatasi program rudal negara itu.
Prancis dan Amerika Serikat pada akhir pekan meminta dilaksanakannya pertemuan Dewan Keamanan PBB, setelah Iran menguji coba rudal balistik jarak menengah, yang dilaporkan bisa mencapai Eropa dan di mana saja di Timur Tengah.
“Uji coba rudal balistik baru-baru ini berbahaya dan mengkhawatirkan, tetapi tidak mengejutkan,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/12).
“Jika Dewan Keamanan serius untuk meminta pertanggungjawaban Iran dan menegakkan resolusi kami, maka setidaknya kami harus dapat memberikan kecaman dengan suara bulat atas uji coba rudal yang provokatif ini,” tambah Haley.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Sabtu (1/12) mengecam uji coba rudal itu, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB 2231. Resolusi itu mendukung perjanjian nuklir multinasional 2015 dengan Teheran, dan melarang Iran bekerja pada teknologi untuk menciptakan rudal balistik yang dapat mengirimkan senjata nuklir.
“Kami mengumpulkan risiko di kawasan itu jika kami gagal memulihkan pencegahan,” kata Pompeo dalam pernyataannya.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton, juga mengatakan pada Sabtu (1/12) bahwa perilaku Iran tidak akan “ditoleransi.”
Iran telah mempertahankan bahwa uji coba itu murni defensif.
Seorang pejabat tinggi militer Iran pada Selasa (4/12) mengatakan bahwa Teheran akan terus memperluas jangkauan program rudalnya, menurut Reuters.
Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat di bawah pemerintahan Trump, menyusul keputusan Trump untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015.
Kesepakatan era Obama itu mencabut sanksi-sanksi terhadap Teheran sebagai ganti pengurangan kemampuan nuklir Iran. Pompeo telah berupaya meyakinkan Jerman, Prancis, dan Inggris untuk mengikuti jejak AS dalam meninggalkan kesepakatan tersebut.
AS bulan lalu memberlakukan kembali sanksi yang dicabut berdasarkan kesepakatan tahun 2015, yang meningkatkan tekanan keuangan terhadap pemerintah Iran.
Baca Juga: Batas Waktu Eropa untuk Bantu Iran Hadapi Sanksi Amerika Hampir Habis
Keterangan foto utama: Sebuah foto Iran yang menunjukkan ruang uji coba yang digunakan untuk melakukan eksperimen eksplosif tinggi untuk bom nuklir. (Foto: via Haaretz)

Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dewan Keamanan PBB Akan Bahas Uji Coba Rudal Iran - Berita Internasional - Berita Politik Dunia Terkini - Mata Mata Politik"
Post a Comment