VIVA – Perusahaan rintisan atau startup asal Israel, Healthy.io, sukses mengubah smartphone atau ponsel pintar menjadi laboratorium uji untuk penyakit ginjal. Startup ini telah bekerjasama dengan FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat, lembaga sejenis BPOM kalau di Indonesia.
Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu wabah modern di negeri Paman Sam, di mana sebagian besar didorong oleh epidemi obesitas atau kegemukan. Menurut Yayasan Ginjal Nasional atau National Kidney Foundation, sebanyak 30 juta orang Amerika memiliki penyakit gagal ginjal.
Satu dari sembilan orang dewasa bahkan terkena diabetes dan hipertensi, sebelumnya akhirnya menyerang ginjal mereka. Sementara itu, lebih dari 510 ribu pasien gagal ginjal menjalani hemodialisis, dan lebih dari 100 ribu berada dalam daftar pasien transplantasi ginjal.
Chief Medical Officer National Kidney Foundation, Kerry Willis mengatakan, biaya merawat pasien gagal ginjal sangatlah besar. "Pemerintah harus menghabiskan US$114 miliar (Rp1.578 triliun) setiap tahun hanya untuk merawat pasien gagal ginjal. Itu pun belum termasuk biaya dari industri asuransi swasta," ungkapnya, seperti dikutip dari CNBC, Senin, 25 Februari 2019.
Startup Healthy.io dan FDA berhasil mengembangkan tes urinalisis lewat smartphone di rumah untuk membantu orang mendeteksi ginjal mereka melalui asupan protein.
Sebab, mengonsumsi protein berlebihan bisa menyebabkan gagal ginjal. Deteksi dini lewat perangkat elektronik tersebut membuat perbedaan besar dalam menghindari komplikasi dari penyakit ginjal.
Alat tes urinalisis bernama Dip.io menggunakan strip pada test pack dan gelas sekali pakai bersamaan dengan kamera smartphone untuk membaca dan menginterpretasikan hasil.
Pasien hanya mencelupkan test pack ke dalam sampel urin yang dikumpulkan sendiri sembari menunggu hasil, kemudian mengambil gambar dari hasil tes di kartu menggunakan aplikasi. Gambar dianonimkan dan diletakkan di cloud untuk tes diagnostik yang lebih rinci.
Kepala Eksekutif Healthy.io, Yonatan Adiri.
Menurut Kepala Eksekutif Healthy.io, Yonatan Adiri, hasil tes tersebut mencapai tingkat keakuratan hingga 71 persen di antara pasien dengan hipertensi yang belum pernah diujicoba sebelumnya.
Lihat Juga
"Sejak Dip.io resmi menerima izin FDA di tahun lalu, kami langsung memasarkan teknologi ini ke seluruh rumah sakit dan klinik di Amerika. Kami juga menargetkan beberapa kategori pasien utama, termasuk wanita hamil serta penderita diabetes dan hipertensi, yang paling berisiko terkena gagal ginjal," kata Adiri.
Mantan chief technology officer era Presiden Israel Shimon Peres itu menyadari smartphone sebagai alat medis adalah ceruk pasar yang akan tumbuh.
Ia memiliki pengalaman menggunakan smartphone sebagai alat kesehatan ketika ayah Adiri menggunakannya untuk mentransfer CT scan setelah ibunya mengalami kecelakaan saat bepergian ke China beberapa tahun silam.
"Itu membantunya menyelamatkan hidup ayah saya. Tujuan saya adalah membantu mengubah ponsel menjadi laboratorium. Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) sangat memungkinkan membuatnya menjadi kenyataan," tutur Adiri.
Singkat cerita, pada awal Februari 2019, Healthy.io meraih US$18 juta (Rp250 miliar) dalam putaran pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Aleph, modal ventura yang berbasis di Israel, untuk mendukung komersialisasi produk di Amerika Serikat.
Selain Aleph, juga Samsung NEXT dan sejumlah investor swasta kakap ikut mendanai startup milik Adiri, yang totalnya mencapai US$30 juta (Rp415,3 miliar). Saat ini produk Healthy.io hanya tersedia di Israel dan AS.
Meski masih terlalu dini untuk mengetahui apakah teknologi Healthy.io akan menjadi pengubah permainan dalam pengujian organ ginjal, namun hal itu berdampak besar pada pembatasan biaya perawatan kesehatan, dan tentunya, menyelamatkan nyawa pasien.
"Baru-baru ini FDA menyetujui algoritma klinis dan hasil yang diperoleh dengan menggunakan ponsel untuk pengujian urin (air seni). Ini merupakan langkah besar dalam membantu 'mendemokratisasi' perawatan kesehatan," paparnya.
https://www.viva.co.id/digital/startup/1124424-israel-sukses-mengubah-ponsel-jadi-laboratorium-uji-gagal-ginjalBagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Sukses Mengubah Ponsel Jadi Laboratorium Uji Gagal Ginjal - VIVA - VIVA.co.id"
Post a Comment