
India menuntut Pakistan membebaskan seorang pilot yang pesawat tempurnya ditembak jatuh dalam eskalasi konflik kedua negara tetangga.
Rekaman video yang disebarkan Kementerian Informasi Pakistan menampilkan sang pilot dalam keadaan mata ditutup dan terdapat noda darah pada wajahnya.
India menyebut tayangan itu sebagai "tampilan vulgar seorang personel yang cedera".
Serangan udara lintas perbatasan yang membagi Kashmir menjadi wilayah Pakistan dan India merupakan insiden pertama sejak kedua negara terlibat perang pada 1971 silam.
Apa yang terjadi pada sang pilot?
Pilot Angkatan Udara India, yang identitasnya disebut sebagai Letnan Kolonel Abhinandan, dilaporkan "hilang saat bertugas" oleh para pejabat India.
Tayangan video yang menunjukkan kondisi sang pilot setelah ditangkap, dirilis oleh Kementerian Informasi Pakistan—walau belakangan dihapus. Dalam video itu tampak pria tersebut matanya ditutup dan meminta air minum.
Dia lalu terlihat menjawab sejumlah pertanyaan tentang nama dan pangkatnya, namun menolak memberi rincian mengenai misinya: "Saya seharusnya tidak memberi tahu Anda hal itu".
Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mengatakan pilot itu "diperlakukan sesuai dengan norma-norma dalam etika militer".
Mengapa serangan udara dilakukan?
Major Jenderal Ghafoor mengatakan sejumlah pesawat tempur Pakistan melancarkan "serangan" di Kashmir bagian India pada Rabu (27/2), namun tidak menjelaskan untuk apa aksi tersebut dilakukan.
Dua pesawat tempur India, menurutnya, kemudian merespons dengan melintasi perbatasan de facto yang memisahkan Kashmir bagian India dan Pakistan.
"Pesawat kami sudah siap dan kami menembak jatuh keduanya," kata Ghafoor.
Dia menambahkan, seorang pilot India ditahan militer Pakistan. Sejumlah pejabat sebelumnya mengatakan dua pilot ditangkap dan salah satunya dibawa ke rumah sakit.
Tiada penjelasan mengapa angka yang diberikan berubah.
Kementerian Informasi Pakistan juga merilis cuitan yang menampilkan tayangan jatuhnya salah satu pesawat tempur India.
Major Jenderal Ghafoor kemudian menjelaskan bahwa pesawat-pesawat tempur Pakistan telah "melancarkan aksi" terhadap enam target di wilayah India, namun kemudian menggencarkan serangan udara di "ruang terbuka".
"Kami tidak ingin menempuh jalur peperangan," katanya.
Juru bicara Kementerian Urusan Eksternal India, Raveesh Kumar, membenarkan bahwa India telah kehilangan pesawat tempur MiG-21 beserta pilotnya.
Dia juga mengatakan pesawat India telah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Pakistan dan pasukan darat India telah menyaksikan jatuhnya pesawat itu di wilayah Pakistan. Adapun Pakistan membantah pesawatnya jatuh.
Apa yang dikatakan India dan Pakistan?
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyampaikan pidato yang disiarkan stasiun televisi guna menanggapi eskalasi konflik dengan India.
Menurutnya, kedua negara tidak boleh salah perhitungan, mengingat persenjataan yang mereka miliki. Kedua negara sama-sama memiliki teknologi nuklir.
"Kita harus duduk dan bicara," ujarnya.
"Jika kita membiarkan ini terjadi, kendalinya bukan lagi terletak pada saya dan Narendra Modi," sambungnya, merujuk perdana menteri India.
Dia menambahkan, "Aksi kami hanya membiarkan mereka tahu bahwa sebagaimana mereka telah melanggar wilayah kami, kami juga bisa masuk ke wilayah mereka."
Modi belum berkomentar, namun laporan-laporan di India menyebutkan dia telah menemui para petinggi keamanan dan intelijen guna membahas situasi terkini.
Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, menekankan negaranya akan bertindak "dengan tanggung jawab dan mengekang diri".
"India tidak ingin melihat eskalasi situasi ini lebih lanjut," cetusnya usai berjumpa dengan menlu Rusia dan Cina.
Wartawan BBC di Delhi, Soutik Biswas, mengatakan tantangan bagi kedua negara saat ini adalah meredakan eskalasi sebelum semuanya menjadi lepas kendali. Karena India dan Pakistan merupakan kekuatan nuklir, konflik baru apa pun di antara kedua negara itu telah menciptakan masalah baru.
Kashmir adalah masalah peka bagi India dan Pakistan sejak kemerdekaan, di mana wilayah tersebut dibagi menjadi zona di bawah Pakistan dan India, di samping Cina.
India dan Pakistan mengklaim seluruh Kashmir adalah wilayahnya, tetapi dua negara itu hanya mengendalikan sebagian.
Sampai sejauh ini sudah terjadi dua perang (tahun 1947 dan 1965), beberapa bentrokan bersenjata, sejumlah serangan terhadap militer dan warga sipil, serta peningkatan ketegangan dengan negara-negara tetangga.
Perang India-Pakistan kedua terjadi pada tahun 1965, dan pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketidakpuasan terhadap kekuasaan India menimbulkan pemberontakan yang ditandai dengan penolakan bersenjata, unjuk rasa massal dan peningkatan kelompok milisi dukungan Pakistan.
Tahun 1999 India terlibat konflik singkat tetapi serius dengan pasukan yang didukung Pakistan - saat itu, India dan Pakistan telah menyatakan diri sebagai kekuatan nuklir. Puluhan ribu orang tewas sejak konflik mulai terjadi.
Bagaimanapun, serangan udara India atas kelompok militan bersenjata, yang melintasi perbatasan kedua negara, merupakan yang pertama sejak perang pada 1971.
Serangan udara India ini sebagai balasan atas aksi kekerasan gerilyawan di Kashmir yang menewaskan 40 tentara India - yang paling mematikan terjadi selama pemberontakan tiga dasawarsa terhadap pemerintahan India di Kashmir.
Sebuah kelompok yang berbasis di Pakistan mengatakan mereka melakukan serangan itu.
Apakah penerbangan sipil terpengaruh?
Sejumlah maskapai penerbangan telah menghentikan sementara penerbangan ke Pakistan. Maskapai Thai Airways membatalkan seluruh penerbangan yang melalui wilayah udara Pakistan, rute populer dalam perjalanan antara Asia Tenggara dan Eropa.
India dilaporkan telah mengumumkan pembatasan penerbangan di wilayah udaranya.
Pakistan juga menghentikan penerbangan dari setidaknya lima bandara termasuk Islamabad dan Lahore, demikian sejumlah laporan.
Kelompok pemantau penerbangan Flight Radar mengatakan, penerbangan internasional juga menghindari wilayah konflik.
Lini masa ketegangan India-Pakistan
Oktober 1947: Perang pertama antara India dan Pakistan untuk memperebutkan Kashmir, dua bulan setelah India dan Pakistan menjadi negara merdeka.
Agustus 1965: Pertempuran singkat kedua negara tetangga soal Kashmir.
Desember 1971: India menyokong upaya Pakistan Timur untuk menjadi negara merdeka. Angkatan Udara India melancarkan serangkaian pengeboman di wilayah Pakistan. Pertempuran itu berakhir dengan terciptanya Bangladesh.
Mei 1999: Militer dan kelompok milisi Pakistan menduduki pos-pos militer India di Pegunungan Kargil. India melancarkan serangan darat dan udara sehingga pihak lawan mundur.
Oktober 2001: Serangan terhadap dewan perwakilan rakyat di Kashmir bagian India menewaskan 38 orang. Dua bulan kemudian, serangan terhadap parlemen India di Delhi menewaskan 14 orang.
November 2008: Serangan terkoordinir di stasiun kereta, hotel-hotel mewah, dan pusat kebudayaan Yahudi di Mumbai menewaskan 166 orang. India menyalahkan kelompok Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.
Januari 2016: Serangan empat hari terhadap pangkalan udara India di Pathankot menewaskan tujuh tentara India dan enam milisi.
18 September 2016: Serangan terhadap pangkalan militer uri di Kashmir bagian India menewaskan 19 serdadu.
30 September 2016: India mengklaim melancarkan "serangan operasional" terhadap kelompok milisi di Kashmir bagian Pakistan. Islamabad membantah serangan itu berlangsung.
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-47383136Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konflik Pakistan-India: India menuntut Pakistan bebaskan pilot yang pesawatnya ditembak jatuh - BBC Indonesia"
Post a Comment