Alokasi kas subsidi sebesar Rp 57,1 triliun, dan harga jual rata-rata listrik Rp 1.126 per kWh.
"Asumsi ini didasarkan pada apat banggar di DPR tempo hari. Sedangkan untuk harga batubara dan gas adalah rata-rata tertimbang di semua pasokan gas pembangkit," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Adapun, lanjut Sofyan, di 2019, BUMN setrum ini menargetkan total penambahan pelanggan sebesar 3,83 juta, dan daya tersambung sebesar 8,85 juta kVA. Sebagai informasi, jumlah pelanggan PLN sampai dengan Desember 2018 tercatat sebesar 71,91 juta pelanggan.
Sementara untuk penambahan jaringan tegangan menengah (JTM) di 2019 ditargetkan mencapai 25,32 ribu km, dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 24,07 km.
"Penambahan gardu di 2019 ditargetkan mencapai 4,49 juta kVA," pungkas Sofyan.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menargetkan penjualan listrik sebesar 245 TeraWatthour (TWh), naik 13 TWh dari realisasi penjualan listrik di 2018 yang tercatat sebesar 232 TWh.
Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso menuturkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya masih mengandalkan konsumsi listrik dari sektor industri, dan rumah tangga.
"Paling besar tentu industri. Kalau dari segi jumlah pelanggan memang rumah tangga, tapi kalau dari segi kWh itu industri. Kalau di Pulau Jawa lebih banyak itu industri, makin maju industri menggeser rumah tangga," ujar Iwan, di Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Adapun, di 2018, PLN mencatat penjualan listrik sepanjang 2018 realisasinya meleset dari taget, atau hanya sebesar 232 TWh atau tumbuh 5,15% atau di bawah target yang dipatok sebesar 7%.
(gus)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190204204843-4-53884/pln-target-penjualan-listrik-2511-twh-di-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "PLN Target Penjualan Listrik 251,1 TWh di 2019 - CNBC Indonesia"
Post a Comment