Survei yang dilakukan pada 1.000 perempuan berusia 18 hingga 35 tahun ini membuktikan bahwa ada 3 hal yang menghalangi proses eksplorasi dan penemuan jati diri.
Dream - Banyak orang ebrmain media sosial untuk melepas stres. Tapi jangan salah, media sosial terkadang justru menjadi sumber stres.
Inilah temuan survei Tantan, sebuah aplikasi pertemanan di media sosial. Survei ini menemukan fakta bahwa kehidupan seseorang di media sosial belum tentu sama dengan kenyataan.
Celakanya, lingkungan sekitar, mulai keluarga dan para sahabat berekspektasi agar seseorang hidup sesuai yang ditunjukkan ke media sosial. Kondisi ini menjadi tekanan tersendiri dalam kehidupan seseorang, terutama kaum wanita.
" Hasil survei Tantan membuktikan bahwa keluarga menjadi sumber tekanan sosial terbesar. Lalu disusul oleh teman seprofesi. Tekanan tersebut membuat 55 persen perempuan sulit menemukan jati diri," ujar Jack Wu, Marketing Director Tantan.
Survei yang dilakukan pada 1.000 perempuan berusia 18 hingga 35 tahun ini membuktikan bahwa ada 3 hal yang menghalangi proses eksplorasi dan penemuan jati diri.
" Perempuan merasa tertekan akibat ekspektasi untuk menjadi 'ideal'. Dan perempuan dituntut untuk memiliki kesamaan norma serta pola pikir dengan orang lain di lingkungannya," tegasnya.
Tekanan tersebut membuat perempuan merasa takut gagal, tidak mampu dan tidak siap dengan penolakan. Namun, hal ini bisa diatasi dengan memperluas pergaulan.
Sebanyak 82 persen perempuan dalam survei tersebut menyatakan bahwa berkenalan dengan teman baru bisa membantu mereka menemukan jati diri.
Mereka bisa mencari teman baru lewat komunitas atau aplikasi yang lebih praktis dan bisa dilakukan dimana pun. Tidak hanya menemukan jati diri, perempuan juga bisa menemukan pasangan hidupnya.
" Dengan aplikasi, perempuan bisa mengemukakan suara terpendam, mengeksplorasi jati diri dan saling menemukan kecocokan dalam hidup hingga akhirnya menemukan pasangan," tuturnya.
Walau begitu, menggunakan aplikasi untuk berkenalan dengan seseorang pun harus berhati-hati karena adanya profil palsu dan bisa berujung pada tindak kriminal.
" Karena itulah, seseorang perlu mencari aplikasi yang menawarkan sistem keamanan terintegrasi yang mampu menyaring profil palsu dan memoderasi interaksi untuk mencegah potensi bahaya," tutup Jack.
https://www.dream.co.id/techno/mencari-jati-diri-lewat-aplikasi-190323q.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Mencari Jati Diri Lewat Aplikasi - Dream"
Post a Comment