Search

Menlu UEA: 'Negara-Negara Arab Harus Lebih Terbuka terhadap Israel' - Mata Mata Politik

Menlu UEA Anwar Gargash mengatakan bahwa negara-negara Arab harus lebih terbuka terhadap Israel untuk mencapai perdamaian Israel-Palestina. Dia juga mengharapkan lebih banyak kontak antara negara-negara Arab dengan Israel, melalui kesepakatan bilateral dan kunjungan politik.

Oleh: Al Jazeera

Seorang pejabat senior di Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa negara-negara Arab membuat “keputusan yang sangat salah” di masa lalu ketika mereka memutuskan untuk tidak memiliki hubungan atau kontak resmi dengan Israel.

Anwar Gargash—Menteri Luar Negeri UEA—mengatakan kepada harian UEA The National, bahwa hubungan antara negara-negara Arab dan Israel perlu diubah untuk mencapai kemajuan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.

“Bertahun-tahun yang lalu, ketika ada keputusan Arab untuk tidak melakukan kontak dengan Israel, itu adalah keputusan yang sangat keliru, itu adalah kemunduran,” kata Gargash dalam sambutan yang tidak biasa.

“Karena jelas, Anda harus benar-benar membedah dan membedakan antara memiliki masalah politik dan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.”

Komentarnya muncul setelah UEA dan negara-negara Teluk lainnya mengkritik pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump minggu ini atas kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan—sebuah dataran tinggi strategis yang direbut Israel dari Suriah dalam perang tahun 1967.

Komentar itu juga menyusul kunjungan pada bulan lalu oleh penasihat senior dan menantu Trump Jared Kushner, ke negara-negara Teluk Arab untuk mencari dukungan ekonomi untuk proposal AS yang telah lama ditunggu-tunggu untuk perdamaian Israel-Palestina. Negara-negara Teluk Arab adalah tuan rumah bagi pasukan AS, dan berperan penting bagi kebijakan pertahanan regional Washington.

‘Pergeseran strategis’

Israel memiliki hubungan diplomatik resmi dengan hanya dua negara Arab, negara tetangganya Mesir dan Yordania.

Tetapi seorang menteri kabinet Israel mengunjungi Masjid Agung Abu Dhabi pada tahun lalu, dan sesama negara Teluk Oman menjamu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam perjalanan yang mengejutkan—pertama kalinya seorang Pemimpin Israel mengunjungi Kesultanan itu dalam waktu 22 tahun.

Israel melihat negara-negara Arab sebagai sekutu alami dalam melawan kekuatan besar regional Iran. Tetapi banyak negara di dunia Arab menolak mengikuti Yordania dan Mesir, selama pendudukan Israel atas wilayah Palestina berlanjut.

Gargash mengatakan bahwa dia mengharapkan peningkatan kontak antara negara-negara Arab dan Israel melalui kesepakatan bilateral kecil dan kunjungan oleh para politisi dan delegasi atletik. Atlet Israel memenangkan emas dalam kompetisi judo Abu Dhabi pada bulan Oktober, di mana lagu kebangsaannya dimainkan.

“Pergeseran strategis diperlukan sebenarnya bagi kita untuk maju di bidang perdamaian,” kata Gargash.

“Apa yang kita hadapi, jika kita melanjutkan jalur saat ini, saya pikir percakapan dalam waktu 15 tahun ke depan akan benar-benar tentang persamaan hak di satu negara,” tambahnya, merujuk pada kemungkinan perpaduan pemerintahan Israel dan Palestina, yang menggantikan pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel.

“Solusi dua negara tidak akan lagi layak, karena pengurangan negara (Palestina) tidak akan lagi praktis,” tambah Gargash.

Keterangan foto utama: Anwar Gargash mengatakan bahwa hubungan antara negara-negara Arab dan Israel perlu diubah. (Foto: Reuters/Faisal Al Nasser)

Menlu UEA: ‘Negara-Negara Arab Harus Lebih Terbuka terhadap Israel’

Let's block ads! (Why?)

https://www.matamatapolitik.com/news-menlu-uea-negara-negara-arab-harus-lebih-terbuka-terhadap-israel/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Menlu UEA: 'Negara-Negara Arab Harus Lebih Terbuka terhadap Israel' - Mata Mata Politik"

Post a Comment

Powered by Blogger.