Berdasarkan data rilis BPS, deflasi yang terjadi di Provinsi Aceh disebabkan oleh menurunnya indeks harga konsumen untuk kelompok-kelompok pengeluaran seperti bahan makanan deflasi sebesar 1,84%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar deflasi sebesar 0,10%.
"Pada bulan Maret 2019 harga berbagai komoditas di Provinsi Aceh atau gabungan 3 kota yaitu Banda Aceh, Meulaboh, Lhokseumawe secara umum menunjukkan adanya penurunan," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin kepada wartawan, Senin (1/4/2019).
Menurut Wahyudin, hal itu ditandai dengan turunnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,42 pada Februari 2019 menjadi 128,98 pada Maret 2019 atau terjadi deflasi sebesar 0,34%. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 0,54% dan year on year untuk Provinsi Aceh sebesar 1,82%.
Dari 131 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga untuk Provinsi Aceh pada Maret, 66 jenis barang dan jasa mengalami peningkatan harga dan 65 jenis barang dan jasa menunjukkan adanya penurunan harga.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Maret antara lain ikan tongkol/ambu-Ambu dengan andil sebesar 0,1396%, beras 0,1317%, dencis 0,0651%, kembung/gembung 0,0427%, dan cumi-cumi 0,0422%.
Selain kelompok makanan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar juga menyumbang deflasi sebesar 0,0292%. Komoditas yang dominan menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok ini antara lain adalah semen 0,0311%, tarif listrik 0,0123%, cat kayu/cat besi dan sabun cair/cuci piring masing-masing sebesar 0,0019%.
"Jadi pada bulan Maret 2019 di Kota Banda Aceh terjadi deflasi sebesar 0,44%, Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,45%, dan Kota Meulaboh inflasi sebesar 0,39%. Secara agregat untuk Aceh (Gabungan 3 Kota) pada bulan Maret 2019 mengalami deflasi sebesar 0,34%" jelas Wahyudin. (agse/ara)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4492900/harga-ikan-tongkol-turun-sumbang-deflasi-aceh-034Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Ikan Tongkol Turun Sumbang Deflasi Aceh 0,34% - detikFinance"
Post a Comment