Search

Hasil Sementara Pemilu: Pemilihan Israel Terlalu Ketat untuk Disimpulkan - VOA Indonesia

Hasil sementara pemilihan parlemen Israel terlalu ketat untuk disimpulkan sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan penantangnya Benny Gantz sama-sama mengklaim menang.

Satu hasil sementara pemilu TV Israel menyatakan Partai Likud konservatif, Netanyahu unggul sedikit. Stasiun TV lainnya menyatakan mantan pimpinan militer Gantz serta Partai Biru dan Putih sentrisnya unggul.

Tetapi jika tidak ada partai yang memenangkan mayoritas di parlemen beranggotakan 120 orang itu, kedua partai mungkin harus mengandalkan partai sekutu untuk membentuk koalisi yang berkuasa.

Netanyahu berharap memenangkan masa jabatan kelima sebagai perdana menteri meskipun ia menghadapi tuduhan korupsi. Ia menghabiskan hari-hari menjelang pemilihan Selasa untuk memperkuat basis konservatifnya, bertekad untuk mencaplok permukiman di Tepi Barat yang diduduki. Langkah seperti itu bisa mengakhiri peluang untuk menciptakan negara merdeka Palestina berdampingan dengan Israel.

"Siapa lagi yang bisa melakukan ini? Siapa yang bisa melakukan ini? Ayo. Jujur," kata Netanyahu, menggambarkan dirinya sebagai wajah Israel.

"Siapa yang bisa tegas di hadapan dunia?" tanyanya. "Siapa yang bisa berdiri di hadapan Kongres Amerika? Siapa yang bisa menggerakkan opini publik ke arah itu?" Gantz yang berusia 59 tahun menyebut janji Netanyahu "tidak bertanggung jawab." Gantz mengatakan lebih mendukung "perjanjian perdamaian yang didukung secara global" yang membayangkan Israel mempertahankan kedudukannya di blok-blok permukiman besar di Tepi Barat dan mengontrol keamanan atas wilayah tersebut.

Gantz menggambarkan dirinya sebagai kekuatan pemersatu di Israel dan mengatakan sudah saatnya menyingkirkan Netanyahu dari kekuasaan. [my]

Let's block ads! (Why?)

https://www.voaindonesia.com/a/hasil-sementara-pemilu-pemilihan-israel-terlalu-ketat-untuk-disimpulkan/4869551.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hasil Sementara Pemilu: Pemilihan Israel Terlalu Ketat untuk Disimpulkan - VOA Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.