indopos.co.id - Cotton Council International melalui merek dagang Cotton USA kembali mengadakan Cotton USA Networking 2019. Bertempat di Hotel Kempinski Jakarta, Cotton USA Networking 2019 mempertemukan berbagai stakeholder yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan fesyen di Indonesia.
Menurut Dr. Andy Do, CCI Representative di Indonesia, sejak tiga tahun yang lalu, CCI mulai lebih aktif untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan geliat industri fesyen di Indonesia. Agenda Cotton USA Networking 2019 ini dihadiri oleh lebih dari 200 pelaku industri tekstil, mulai dari pabrikan kain, desainer, serta berbagai brand fashion yang ada di Indonesia.
”Melalui berbagai kolaborasi, sekaligus mengkampanyekan Iisensi Cotton USA di Indonesia, kami semakin yakin dari waktu ke waktu, pertumbuhan industri fesyen di Indonesia akan menuju tren yang positif,” ujar Andy Do (2/5/2019). Andy mengatakan, Cotton USA Networking tahun 2019 merupakan agenda tahunan CCI yang telah diadakan untuk kedua kalinya. Pada acara tahun ini, Cotton USA Networking mempertemukan beberapa pihak mulai dari pemerintah, asosiasi tekstil Indonesia, perancang busana, hingga perusahaan tekstil, baik dengan skala besar maupun yang masih berskala indie.
Dengan adanya pertemuan yang secara rutin diinisiasi oleh Cotton USA ini, Andy meyakini bahwa akan menjadi salah satu kolaborasi yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri tekstil dan fashion di Indonesia.
"Dengan semakin banyaknya elemen yang terlibat dalam Cotton USA Networking 2019, akan semakin banyak masukan positif yang akan berkontribusi bagi keberlangsungan industri ini. Selain itu, kolaborasi ini juga kami yakini akan memberikan dampak yang nyata bagi para pelaku industri, serta perekonomian di Indonesia,” ungkap Andy.
Selama sesi diskusi berlangsung, masing-masing elemen mulai dari pemerintah, asosiasi pertekstilan lndonesia, pelaku fashion yang telah menaungi berbagai gelaran besar tanah air. Seperti Jakarta Fashion Week, serta brand terkemuka di industri fashion memiliki porsi yang seimbang untuk saling memberi masukan, mulai dari ketersediaan bahan dalam pembuatan pakaian, termasuk katun yang berkualitas,
hingga berbagai strategi yang dapat membantu mengoptimalkan pengembangan industri fashion." Lanjut Andy. Selain itu, Andy juga menyampaikan bahwa pada Cotton USA Networking 2019 ini, setidaknya terdapat sembilan perusahaan garmen asal Indonesia dan satu perusahaan garmen asal Jepang yang memberikan bahan katun asal AS kepada 15 Desainer asal Indonesia untuk membuat kreasi busana yang ditampilkan dalam gelaran Cotton USA Networking 2019.
Beberapa perusahaan yang memberikan kain dengan bahan kapas AS diantaranya adalah Apacinti, Kusumahadi, Tyfountex, Visionland, Dan Liris, Grandtex, Lucky Print Abadi, Argo Pantes, Ocean Asia Industry. Bahan tersebut akan dikreasikan oleh beberapa desainer lokal asal Indonesia, diantaranya adalah AKSU, Den Inc, Reves Studio, Rani Hatta, IKYK, KAMI, ETU, JH, Batik Chic, Grand Denim, Eri, Jenahara, Ats The Label, Alexalexa, Salt n Pepper. Berbagai karya para desainer Lokal tersebut juga ditampilkan.
Dikatakan, menjadi salah satu subsektor andalan pemerintah di dalam pengembangan industri kreatif, fesyen di Indonesia telah memiliki dampak kontribusi ekonomi yang terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Dari 16 subsektor industri kreatif yang dinaungi oleh Pemerintah dan saat ini, tiga subsektor memberikan kontribusi terbesar untuk ekspor, yaitu fesyen 54,54 persen, kriya 39,01 persen, dan kuliner 6,31 persen. Namun demikian, di balik besarnya potensi pertumbuhan kontribusi fesyen dalam perekonomian di Indonesia, diperlukan kolaborasi yang optimal antara pemerintah, perusahaan garmen, pelaku fesyen, serta berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan perkembangan industri tersebut.(mdo)
indopos.co.id - Cotton Council International melalui merek dagang Cotton USA kembali mengadakan Cotton USA Networking 2019. Bertempat di Hotel Kempinski Jakarta, Cotton USA Networking 2019 mempertemukan berbagai stakeholder yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan fesyen di Indonesia.
Menurut Dr. Andy Do, CCI Representative di Indonesia, sejak tiga tahun yang lalu, CCI mulai lebih aktif untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan geliat industri fesyen di Indonesia. Agenda Cotton USA Networking 2019 ini dihadiri oleh lebih dari 200 pelaku industri tekstil, mulai dari pabrikan kain, desainer, serta berbagai brand fashion yang ada di Indonesia.
”Melalui berbagai kolaborasi, sekaligus mengkampanyekan Iisensi Cotton USA di Indonesia, kami semakin yakin dari waktu ke waktu, pertumbuhan industri fesyen di Indonesia akan menuju tren yang positif,” ujar Andy Do (2/5/2019). Andy mengatakan, Cotton USA Networking tahun 2019 merupakan agenda tahunan CCI yang telah diadakan untuk kedua kalinya. Pada acara tahun ini, Cotton USA Networking mempertemukan beberapa pihak mulai dari pemerintah, asosiasi tekstil Indonesia, perancang busana, hingga perusahaan tekstil, baik dengan skala besar maupun yang masih berskala indie.
Dengan adanya pertemuan yang secara rutin diinisiasi oleh Cotton USA ini, Andy meyakini bahwa akan menjadi salah satu kolaborasi yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri tekstil dan fashion di Indonesia.
"Dengan semakin banyaknya elemen yang terlibat dalam Cotton USA Networking 2019, akan semakin banyak masukan positif yang akan berkontribusi bagi keberlangsungan industri ini. Selain itu, kolaborasi ini juga kami yakini akan memberikan dampak yang nyata bagi para pelaku industri, serta perekonomian di Indonesia,” ungkap Andy.
Selama sesi diskusi berlangsung, masing-masing elemen mulai dari pemerintah, asosiasi pertekstilan lndonesia, pelaku fashion yang telah menaungi berbagai gelaran besar tanah air. Seperti Jakarta Fashion Week, serta brand terkemuka di industri fashion memiliki porsi yang seimbang untuk saling memberi masukan, mulai dari ketersediaan bahan dalam pembuatan pakaian, termasuk katun yang berkualitas,
hingga berbagai strategi yang dapat membantu mengoptimalkan pengembangan industri fashion." Lanjut Andy. Selain itu, Andy juga menyampaikan bahwa pada Cotton USA Networking 2019 ini, setidaknya terdapat sembilan perusahaan garmen asal Indonesia dan satu perusahaan garmen asal Jepang yang memberikan bahan katun asal AS kepada 15 Desainer asal Indonesia untuk membuat kreasi busana yang ditampilkan dalam gelaran Cotton USA Networking 2019.
Beberapa perusahaan yang memberikan kain dengan bahan kapas AS diantaranya adalah Apacinti, Kusumahadi, Tyfountex, Visionland, Dan Liris, Grandtex, Lucky Print Abadi, Argo Pantes, Ocean Asia Industry. Bahan tersebut akan dikreasikan oleh beberapa desainer lokal asal Indonesia, diantaranya adalah AKSU, Den Inc, Reves Studio, Rani Hatta, IKYK, KAMI, ETU, JH, Batik Chic, Grand Denim, Eri, Jenahara, Ats The Label, Alexalexa, Salt n Pepper. Berbagai karya para desainer Lokal tersebut juga ditampilkan.
Dikatakan, menjadi salah satu subsektor andalan pemerintah di dalam pengembangan industri kreatif, fesyen di Indonesia telah memiliki dampak kontribusi ekonomi yang terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Dari 16 subsektor industri kreatif yang dinaungi oleh Pemerintah dan saat ini, tiga subsektor memberikan kontribusi terbesar untuk ekspor, yaitu fesyen 54,54 persen, kriya 39,01 persen, dan kuliner 6,31 persen. Namun demikian, di balik besarnya potensi pertumbuhan kontribusi fesyen dalam perekonomian di Indonesia, diperlukan kolaborasi yang optimal antara pemerintah, perusahaan garmen, pelaku fesyen, serta berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan perkembangan industri tersebut.(mdo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cotton USA Perkuat Kolaborasi dengan Pemerintah | indopos.co.id - Indopos"
Post a Comment