JAKARTA, (PR).- Setelah mengumumkan hasil real count Pilpres seminggu yang lalu, Kawal Pemilu – Jaga Suara 2019 (KPJS) hari ini, Kamis 30 Mei 2019 mengumumkan jumlah kekeliruan pencacatan/penghitungan data C1 dan implikasinya, serta menyampaikan rekomendasi untuk perbaikan Pemilu selanjutnya.
“Saat ini real count di kawalpemilu.org sudah mencakup 777.332 TPS (95,10%). Seminggu ini kami fokus untuk memverifikasi kekeliruan hitung, salah salin, dan semua laporan publik yang masuk. Totalnya ada 24.479 TPS dimana kami menemukan kesalahan, atau 3% dari total TPS yang ada. Kekeliruan tersebut tidak signifikan mempengaruhi perolehan suara akhir,” ungkap salah satu penggagas KawalPemilu.org Ainun Najib.
Kesalahan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Salah hitung, misalnya:
jumlah suara 01 + suara 02 ≠ jumlah suara sah
Salah salin, misalnya:
jumlah pengguna hak pilih ≠ jumlah suara sah + tidak sah
jumlah pengguna hak pilih di plano ≠ jumlah pengguna hak pilih di salinan
jumlah suara tidak sah di plano ≠ jumlah suara tidak sah di salinan
Salah salin perolehan suara, misalnya:
jumlah suara 01 atau 02 di plano ≠ jumlah suara 01 atau 02 di salinan;
Dengan rendahnya tingkat kesalahan tersebut, KPJS mengapresiasi hasil kerja dan dedikasi para penyelenggara Pemilu.
Lebih lanjut salah satu pendiri dan peneliti senior Netgrit, Hadar Nafis Gumay mengatakan, “Hasil pemantauan berupa tabulasi perolehan suara yang dilakukan oleh KPJS ternyata mengkonfirmasi penghitungan perolehan suara di Situng dan hasil resmi pemilu yang telah ditetapkan oleh KPU. Ini menunjukkan penetapan hasil oleh KPU dapat dipercaya. Kita tidak perlu ragu dengan hasil yang telah ditetapkan KPU karena sudah menunjukkan kemurnian suara rakyat. Tentu dengan tanpa mengabaikan adanya kekeliruan.”
Hadar menegaskan, “Para relawan kami tersebar di puluhan ribu TPS, mengamati proses penghitungan suara sebelum mengambil foto C1, baik plano maupun salinan. Walaupun ada banyak ruang perbaikan, secara garis besar Pemilu telah berjalan baik dan transparan.”
Perbaikan
Pada kesempatan yang sama, KPJS menyampaikan beberapa masukan untuk perbaikan Pemilu yang akan datang.
Web platform upload.kawalpemilu.org menunjukkan bahwa publik bisa mengupload foto C1 plano bahkan dari pulau luar dan pedesaan. Hadar menjelaskan “Dengan semakin meluasnya koneksi internet, upload foto oleh Panwaslu dan petugas KPPS langsung ke sistem KPU akan sangat mengurangi beban penulisan laporan manual yang memakan waktu.”
Sesudah foto di-upload, gabungan antara tim input data, sistem OCR (handwriting recognition) dan tim data bisa mentabulasikan datanya secara cepat dan akurat.
Hadar menambahkan, “Sistem kami juga memiliki dua fitur yang bisa diadopsi oleh Situng KPU: publik bisa melaporkan kesalahan secara langsung, dan sistem bisa mendeteksi ketidakcocokan angka secara otomatis. Dua fitur ini akan menambah akurasi e-tabulation”.
Proses rekapitulasi berjenjang seyogyanya bisa dihapuskan dengan adanya sistem e-tabulation dan e-recapitulation. Penghapusan rekapitulasi manual berjenjang akan memangkas waktu tunggu sampai hasil akhir diumumkan, sekaligus menghemat biaya.
Namun jika dirasa masih diperlukan, proses rekapitulasi bisa dilakukan dengan menggunakan data Situs KPU sebagai acuan utama, dibandingkan dengan catatan saksi.
“Bila sistem seperti kawalpemilu.org digunakan sebagai bagian tak terpisah dari proses tabulasi dan rekapitulasi di pemilu-pemilu selanjutnya, kami optimis bahwa masa tunggu untuk mengetahui hasil akhir bisa dipangkas, akurasi data tinggi, dan jam kerja terlalu panjang bisa dihindari,” lanjut Hadar.***
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hasil Pemilu 2019 Kredibel namun Perlu Perbaikan - Pikiran Rakyat"
Post a Comment