Gubernur Jatim bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim meninjau langsung kantor Polsek Tambelangan di Kab Sampang yang ludes dilalap api usai terjadi pembakaran oleh sekelompok massa pada hari Rabu (22/5) malam.
KANALSATU - Silaturahmi dengan para ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi solusi meredam terjadinya konflik. Solusi ini tidak hanya di Sampang, tetapi juga di seluruh Jatim.
“Kami menyilaturahmikan pikiran kami, menyilaturahmikan hati kami, menyilaturahmikan bagaimana bersama-sama kita membangun kehidupan yang harmoni, saling berseiring, proses saling menjaga dan menghormati di antara ikhtiar-ikhtiar yang kita lakukan,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat Silaturahmi bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya dengan Para Ulama Sampang di Kantor Mapolres Sampang, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, silaturahmi bisa menyambungkan kesepahaman, persepsi dan pikiran antara pemerintah, forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat. Sebab kesepahaman melahirkan saling mempercayai.
“Ini silaturahmi yang mudah-mudahan para kyai bisa mempersambungkan kesepakatan kita dalam merawat umat, dalam merawat kehidupan masyarakat,” ujarnya sambil menyampaikan keinginan pemerintah bersilaturahmi untuk menata kehidupan masyarakat yang baik, menata kehidupan keagamaan yang baik, serta kehidupan kebangsaan kenegaraan yang baik.
Di sela-sela kunjungannya meninjau Mapolsek Tambelangan Sampang, Gubernur Khofifah menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Jatim beserta jajarannya terkait kasus pembakaran Kantor Mapolsek Tambelangan, Sampang.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen (Pol) Luki Hermawan tidak menginginkan kejadian pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang terulang kembali. Kepala daerah hingga tokoh agama di Sampang diminta untuk bergandeng tangan mencari solusi agar tidak terjadi kasus serupa.
“Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama, ulama, pemuda yang ada di Sampang. Kami difasilitasi Ibu Gubernur dengan Pak Pangdam, kami bisa bertatap muka terkait dengan kejadian semalam,” katanya.
Berdasarkan hasil rapat yang dilakukan dengan para ulama, pihaknya telah mendapatkan kesepakatan terkait kasus di Mapolsek Tambelangan Sampang untuk tidak berkembang lagi dan tidak menjalar ke wilayah Madura atau ke seluruh Jatim.
Untuk penanganannya, Kapolda Jatim akan melakukan sesuai prosedur dan akan menarik kasus tersebut ke Polda Jatim. Kasus tersebut, saat ini sedang didalami. Pelakunya nanti akan diproses secara hukum yang berlaku.
Ia berharap agar masyarakat Sampang bisa menjaga keguyuban Jatim yang selama ini sudah terjalin baik. “Mudah-mudahan kejadian yang kemarin ini tidak terulang lagi, dan bisa menahan diri dan bisa berkomunikasi, bersilaturahmi apabila ada hal-hal bisa dipecahkan dengan cara silaturahmi atau cangkrukan. Sehingga bisa dipecahkan permasalahan tersebut,” pungkasnya.
Menurutnya, diperkirakan kejadian ini terjadi karena adanya berita hoax yang menginformasikan ada tokoh-tokoh Madura yang ditahan di Jakarta.
“Alhamdulillah di Jakarta, Bu Gubernur sudah dapat masukan di sana (Polda Metro Jaya), masyarakat Jawa Timur tidak ada yang terkena atau terjaring oleh Polda Metro Jaya,” imbuhnya.
Seusai melakukan Silaturahmi, Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya meninjau langsung kondisi Kantor Mapolsek Tambelangan Sampang. (KS-5)
http://kanalsatu.com/id/post/53528/silaturahmi-jadi-solusi-peredam-konflikBagikan Berita Ini
0 Response to "Silaturahmi Jadi Solusi Peredam Konflik - Kanalsatu"
Post a Comment