"Kami datang untuk merayakan. Zionisme lah yang memperkuat hubungan antara nenek moyang saya dengan negara ini," ujar Rina Ben Shimol, salah satu warga yang mengikuti aksi itu bersama suami dan ketiga buah hatinya.
Aksi ini lantas dianggap sebagai salah satu bentuk provokasi, terutama menjelang perayaan Idul Fitri. Kepolisian pun langsung mengerahkan 3.000 personel ke lokasi aksi.
Keadaan mulai panas ketika para peserta aksi membentuk barikade di depan Masjid Al-Aqsa, melempar kursi dan batu ke arah pasukan yang berupaya membubarkan mereka.
Guna menghindari peningkatan ketegangan, kepolisian menutup pintu masjid dan menggemboknya.
Juru bicara kepolisian Israel, Rosenfeld, kemudian mengatakan bahwa kini keadaan sudah berangsur tenang dan masjid sudah dapat dikunjungi kembali.
Kompleks masjid yang juga merupakan situs suci tiga agama itu sebenarnya boleh dikunjungi oleh umat Yahudi.
Namun, pemimpin Masjid Al-Aqsa, Omar al-Kiswani, mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan agar umat Yahudi tidak berkunjung ke situs tersebut menjelang Idul Fitri.
Meski demikian, warga Israel juga merasa berhak mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, terutama dalam rangka perayaan pencaplokan Yerusalem timur dalam Perang Enam Hari tahun 1967 silam.
Selama ini, Yerusalem memang berada di pusaran konflik antara Israel dan Palestina karena keduanya memperebutkan daerah itu sebagai ibu kota mereka kelak. (has)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190603150433-120-400680/jelang-idul-fitri-warga-israel-rayakan-pencaplokan-yerusalemBagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Idul Fitri, Warga Israel Rayakan Pencaplokan Yerusalem - CNN Indonesia"
Post a Comment