Babak Baru Konflik Universitas Kanjuruhan Malang

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Konflik Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) memasuki babak baru. Pihak Dr Christea Frisdiantara sebagai ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Malang yang berdasarkan KamenkumHam SK AHU 000.0001.AH.01.08 Tahun 2018 memenangi gugatan.

Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) Jakarta telah memutuskan menerima eksepsi pihak Christea terhadap penggugat yakni Soedjai dkk.

Dalam laman resmi web PTUN Jakarta, dijelaskan menerima eksepsi tergugat tentang kompetensi absolut pengadilan. Informasi itu keluar pada tanggal 18 Juli 2017.

Christea mengatakan, sebetulnya yang digugat oleh pihak Soedjai adalah Kemenkumham. Namun pihaknya masuk ke dalam pihak Kemenkumham karena terdapat kepentingan didalamnya.

Pengacara pihak Christea, Erpin Yuliono menjelaskan, dengan adanya putusan yang memanangkan pihaknya, ia berharap ada kerjasama yang baik dari pihak Sodjai dan Dr Pieter Sahertian. Selama ini, Unikama masih tertutup oleh pihak Christea.

"Tanggal 18 kemarin, putusan perkara antara Soedjai melawan Menkumham. Hasil putusan, menerima eksepesi dari tergugat satu dan dua. Kami posisinya sebagai intervensi," ujar Erpin, Sabtu (21/7/2018).

Sementara Christea berharap, dirinya bisa kembali ke Unikama dan memenuhi hak-haknya sebagai seorang pengajar. Pasalnya, selama ia dilarang masuk, kegiatan akademis yang menjadi tanggungjawabnya terganggu.

Dijelaskan Christea, ada sejumlah mahasiswanya yang gagal ujian karena dirinya dilarang menguji mahasiswa yang bersangkutan. Christea pun mengutarakan kekecewaannya karena konflik yang tengah terjadi justru merugikan mahasiswanya.

Menurutnya, tidak semestinya mahasisea menjadi korban. Tidak hanya mahasiswa S1 saja yang gagal ujian, mahasiswa magister yang dibimbing Christea juga gagal ujian.

"Bagaimana bisa lulus, ujian saja tidak. Saya kan pembimbing satu, nah peraturannya itu harus ada pembimbing satu kalau ujian," ujar Christea.

Let's block ads! (Why?)