SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu lalu secara resmi Rusia telah mengirim sistem pertahanan udaranya ke Suriah.
Melansir dari Voanews, pada Senin (22/10/2018), dengan hal ada kemungkinan Israel akan mengejar ketertinggalannya terhadap pasukan Iran di Suriah, yang dibantu Rusia.
Menurut laporan, persiapan yang dilakukan Rusia tersebut adalah sebuah langkah untuk membentengi Iran dari serangan Israel.
Wakil Menteri Diplomasi Israel Michael Oren mengatakan transfer Rusia atas sistem pertahanan udara S-300 "akan menimbulkan tantangan, tetapi bukan tantangan yang tak dapat diatasi."
Pasalnya, Israel mengaku telah mengatasi tantangan seperti itu sejak tahun 1948 silam, dan mereka tidak terkejut dengan peningkatan militer dari waktu ke waktu.
Baca: Tempat Ini Tidak Pernah Lagi Dipetakan oleh Google Earth AS Selama 8 Tahun
Baca: Arab Saudi Akui Kirim Tim ke Turki Sebelum Pembunuhan Khashoggi
Selain Oren, Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett, yang merupakan bagian dari Kabinet Keamanan Israel yang beranggotakan 11 orang, bereaksi terhadap hadirnya S-300.
Ia mengatakan Israel tidak akan mengizinkan Iran, yang merupakan saingan regional utamanya, untuk membangun kubu pertahanan, di Suriah, berdekatan dengan wilayah Israel, Pasca munculnya S-300.
Sedangkan jika melihat lebih jauh, Rusia sendiri mengatakan mengirim sistem pertahanan udara S-300, sebagai tanggapan atas insiden 17 September lalu.
Di mana pada saat itu, pasukan Suriah, secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat pengintai yang diberi Rusia, akibat ketidakcanggihan sistem pertahanan udara S-200.
Akibatnya, mereka mengirim sistem S-300 untuk membuatnya lebih kuat untuk menanggapi serangan udara Israel, pada saat itu.
Baca: CPNS 2018 - BKN Umumkan Jadwal Pelaksanaan dan Lokasi SKD, Cek di Sini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rusia Perkuat Pertahanan Udara di Suriah, Benarkah Tujuan Utamanya untuk Bentengi Iran dari Israel?"
Post a Comment