Search

Tiga Gajah Jinak dari Riau Dikirim Atasi Konflik di Jambi

Trubus.id -- Tiga gajah dari Pusat Latihan Gajah di bawah naungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dikirim ke kawasan Tebo, Provinsi Jambi, untuk mengatasi konflik antar manusia dan gajah di wilayah tersebut. Pasalnya, dalam beberapa bulan belakangan, ada tiga gajah liar yang masuk ke permukiman.

Menurut Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, dua gajah liar itu berjenis kelamin tiga jantan dan satunya betina. Gajah betina diperkirakan berusia 40 tahun dan sudah tidak mempunyai kawanan.

"Jadi, kelompoknya itu sudah tidak ada lagi karena habis satu per satu, sifatnya soliter," kata Suharyono, Rabu (3/10).

Baca Lainnya : Gajah Jinak PLG Minas Sangat Berjasa Atasi Konflik Manusia dengan Gajah Liar

Sementara itu, usia dua gajah jantan diperkirakan masih muda. Mereka memisahkan diri dari kelompoknya untuk mencari pasangan karena sedang berada di puncak keinginan untuk kawin.

"Gajah muda jantan memang begitu sifatnya, suka ke sana kemari cari tantangan," kata Suharyono.

Hanya saja, keberadaan dua gajah jantan ini meresahkan masyarakat karena masuk kebun dan memakannya hasil perkebunan. Bahkan, ada kejadian warga diseruduk satu gajah jantan.

Baca Lainnya : Tiga Ekor Gajah Sumatera, Ramaikan Kemah Tingkat Regional Pramuka

Menurut Suharyono, gajah yang dikirim dari PLG Riau ke Jambi diberi nama Indah, Bangkin dan Reno. Indah, sesuai namanya merupakan gajah betina dewasa yang akan dipergunakan untuk menggiring gajah betina di Jambi untuk masuk ke hutan lagi.

"Nanti akan diarahkan ke kelompok gajah lain karena dia sudah sendiri. Begitu juga dengan dua jantan yang akan digiring ke kawanannya di hutan," ucapnya.

Suharyono mengatakan jika gajah tidak akan bisa dihadapi manusia. Oleh karena itu, diperlukan gajah jinak untuk berkomunikasi dengan gajah liar dan menggiringnya masuk ke hutan lagi.

"Walaupun ada pawang tapi enggak ada gajah jinak, gajah liar tidak bisa dihadapi," sebut Suharyono.

Baca Lainnya : BBKSDA Lepaskan Jerat di Kaki Gajah yang Terpisah dari Kawanannya

Suharyono menerangkan, gajah-gajah di PLG Riau sudah sering mengatasi konflik antara manusia dengan satwa berbelalai panjang itu di Bumi Lancang Kuning. Upaya mengatasi konflik dengan melibatkan gajah jinak selalu berhasil.

Saat ini, PLG di Riau dihuni oleh 25 ekor gajah, di mana dahulunya, mereka semua adalah gajah liar atau yang diselamatkan dari habitatnya lalu dilatih oleh pawang sehingga bisa berteman dengan manusia.

Penggunaan gajah jinak dalam mengatasi konflik pertama kali dilakukan oleh Thailand. Indonesia lalu mendirikan PLG dan Riau ditunjuk sebagai salah satu lokasi karena ada beberapa habitat gajah.

"Di Riau ini ada delapan habitat gajah. Yang paling banyak itu terdapat di kantong Giam Siak Kecil, ada 50 gajah, lalu di Taman Nasional Tesso Nilo ada 40," sebut Suharyono. [DF]

Let's block ads! (Why?)

https://kumparan.com/trubus-id/tiga-gajah-jinak-dari-riau-dikirim-atasi-konflik-di-jambi-1538561554828739986

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Tiga Gajah Jinak dari Riau Dikirim Atasi Konflik di Jambi"

Post a Comment

Powered by Blogger.