Search

Burnley, Sean Dyche, dan Kejantanan di Sepak Bola Inggris - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Usia Sean Dyche, manajer Burnley, masih cukup muda, 47 tahun. Tapi, pandangannya sepak bola mungkin sudah tua atau tetap mengagungkan nilai-nilai sportivitas dan kejantanan sepak bola Inggris yang dulu.

Pada Liga Inggris era 20 atau 30 tahun lalu, ketika bermain gaya kick and rush masih menonjol, kompetisi liga ini dikenal keras secara fisik. Tapi, jarang mereka memakai taktik diving, yaitu berpura-pura terjatuh dilanggar lawan agar musuh dihukum atau mendapat hadiah penalti. Sportivitas, meski main keras, sangat dijaga.

Karena itu, ketika pemain pengganti Manchester United, Jesse Lingard, yang masuk pada menit ke-63 di Stadion Old Trafford, dinihari tadi, Rabu 30 Januari 2019, tampak terjatuh dalam kotak penalti Burnley karena dijegal Jeff Hendrick, Dyche kelihatan murka.

Lingard dinilainya melakukan diving. Berkat aksinya itu, Manchester United mendapat hadiah penalti saat tertinggal 0-2 dari Burnley. Paul Pogba mengeksekusi penalti itu dengan baik dan menjadi pembuka jalan United untuk menyamakan kedudukan 2-2 pada pekan ke-24 Liga Primer Inggris 2018-19 ini.

“Saya hanya tidak suka kejadian seperti itu, ketika ada benturan di bahu dan kaki mereka tidak aktif. Tapi, itulah sepak bola modern,” kata Dyche.

Ia juga protes dengan tindakan wasit Jon Moss memberikan injury time –waktu tambahan setelah 90 menit- sampai lima menit. “Tak ada kejadian di lapangan yang menguatkan alasan untuk menambah waktu selama itu.”

Berkat injury time itulah, Manchester United bisa terhindar dari kekalahan dari Burnley, setelah ketinggalan 0-2. Tapi, penampilan Burnley yang gagah-berani di Old Trafford itu patut dicatat dalam sejarah karier Sean Dyche.

Burnley memang belum sepenuhnya terbebas dari ancaman degradasi denga menduduki peringkat ke-15 dari 20 tim. Namun, Sean Dyche sudah membawa Burnley tak terkalahkan pada enam pertandingan terakhir Liga Primer Inggris.

Dyche mengatakan timnya semakin sulit dikalahkan setelah bermain gemilang melawan Manchester United. Ia memenuhi janjinya untuk membawa Burnley bertarung habis-habis di Liga Primer, setelah tersingkir pada babak keempat Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), karena digilas Manchester City 5-0, Sabtu lalu.

Sean Dyche adalah salah satu manajer terlama di sebuah klub dalam Liga Inggris saat ini. Ia menangani Burnley sejak 2012 dan membawa tim ini meraih promosi dua kali dari divisi Championship ke Liga Primer Inggris.

Berpengalaman sebagai pemain bek tengah di klub-klub kelas menengah dalam struktur kompetisi Liga Inggris, seperti Chesterfield, Bristol City, Millwall, dan Norhampton Town, Dyche mewarisi semangat juang yang tinggi dari gaya sepak bola Inggris.

FOOTBALL 365 | SOCCERNET

Let's block ads! (Why?)

https://bola.tempo.co/read/1170498/burnley-sean-dyche-dan-kejantanan-di-sepak-bola-inggris

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Burnley, Sean Dyche, dan Kejantanan di Sepak Bola Inggris - Tempo.co"

Post a Comment

Powered by Blogger.