PPDB Sering Kisruh, Gubernur Koster: Kalau Kira-Kira Tidak Cocok, Kita Bikin Aturan Sendiri - Tribun Bali

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dari tahun ke tahun, penerimaan peserta didik baru (PPDB) seringkali bermasalah, terutama di tingkat sekolah menengah atas atau SMA dan SMK.

Penyebabnya diperkirakan oleh beberapa hal, di antaranya berupa tidak sesuainya jumlah siswa dan kapasitas ruang kelas yang dimiliki sekolah hingga minimnya minat siswa yang sekolah di swasta.

Kurangnya ruang kelas untuk menampung banyaknya jumlah siswa terjadi di dua kabupaten yakni Denpasar dan Badung.

Sementara kurang berminatnya siswa sekolah di swasta hampir terjadi di seluruh Bali sehingga mereka berebut untuk bersekolah di negeri.

Gubernur Koster juga menilai aturan dari pemerintah pusat terkait PPDB ini juga sering menyebabkan kekisruhan tersebut.

Baca: Tubuh Mahasiswa Terpental di Lajur Berlawanan di Kuta, Ditabrak Minibus dan Diseret hingga Tewas

Baca: Kapolresta Denpasar Giatkan Operasi untuk Tingkatkan Keamanan di Wilayah Hukumnya

Baca: Ini Total Uang Kes di Laci Meja Menteri Agama yang Disita KPK

Jika kekisruhan ini masih tetap terjadi, ia berkeinginan untuk mengganti peraturan pemerintah pusat itu dengan Peraturan Gubernur (pergub).

“Kalau kira-kira (aturan dari pusat) tidak cocok, kita bikin aturan sendiri,” ujarnya.

Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan pada acara Rapat Koordinasi Pemenuhan Kebutuhan Program Wajib Belajar 12 Tahun dan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2019 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (19/3/2019).

Ia pun heran urusan PPDB selalu kisruh setiap tahun dan sangat sulit untuk dipecahkan.

"Sudahlah kalau tidak selesai kita nyamping saja dari peraturan ini (pusat). Kita bikin aturan sendiri untuk menjalankannya," kata dia. (*)

Let's block ads! (Why?)

http://bali.tribunnews.com/2019/03/19/ppdb-sering-kisruh-gubernur-koster-kalau-kira-kira-tidak-cocok-kita-bikin-aturan-sendiri

Bagikan Berita Ini