Search

Relasi Bisnis China-Israel Makin 'Mesra', AS 'Cemburu' Berat - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Israel terus meningkatkan hubungan bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, kedua negara memiliki perjanjian perdagangan bebas. Hal itu dilaporkan telah membuat Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel, geram. Bahkan, AS pernah secara terang-terangan mengancam Israel untuk tidak terlalu dekat dengan China.

Mengutip Times of Israel, perusahaan-perusahaan China telah membuat terobosan besar di Israel, termasuk dengan mengakuisisi raksasa makanan lokal Tnuva pada tahun 2014, dan memperoleh kesepakatan untuk mengelola pelabuhan Haifa dan Ashdod.

Menanggapi hal itu, AS langsung membuat Rancangan Undang-Undang untuk menekan hubungan China-Israel. Perundingan mengenai pembentukan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional itu sedang dilakukan dan memasuki tahap akhir. Bahkan, kemungkinan UU tersebut akan disetujui oleh Senat pimpinan Partai Republik.

RUU itu memuat peringatan terselubung kepada Israel untuk tidak membiarkan China menjalankan salah satu pelabuhannya dan mempertimbangkan kembali investasi besar-besaran dari China ke Israel. Namun, RUU itu juga mencakup beberapa bagian yang menguntungkan bagi Israel, termasuk pendanaan untuk teknologi anti-terowongan untuk sistem anti-rudal.

Selain itu, RUU ini menyatakan AS berminat menjadikan Pelabuhan Haifa di Israel sebagai pangkalan kapal angkatan lautnya. Namun mereka khawatir mengenai masalah keamanan di wilayah itu karena pelabuhan tersebut disewa oleh China menjelang disepakatinya RUU tersebut. Mereka juga mendesak "Pemerintah Israel untuk mempertimbangkan implikasi keamanan investasi asing di Israel."

Persoalan seputar Pelabuhan Haifa itu tidak mengikat, tapi menyiratkan peringatan bahwa Israel dapat menerima konsekuensi jika melanjutkan perjanjian dengan China.



Pelabuhan Haifa akan dioperasikan oleh Sanghai International Port Group selama 25 tahun mulai tahun 2021, menurut laporan tersebut. Media Israel, Haaretz, menjadi yang pertama mengabarkan berita ini ketika RUU itu diposting ke situs web kongres, Kamis (13/6/2019) waktu setempat.

Armada milik Angkatan Laut AS sering berlabuh di Haifa dan merupakan pendorong ekonomi utama kota itu. Administrasi dan pemimpin kedua belah pihak telah sering menganggap China sebagai ancaman keamanan dan waspada terhadap kesepakatan yang memfasilitasi aksesnya ke keamanan AS.

Relasi Bisnis China-Israel Makin 'Mesra', AS 'Cemburu' BeratFoto: Istri Presiden Israel Nehama Rivlin (kiri) berdiri bersama suaminya, Reuven Rivlin, Presiden AS Donald Trump, dan Melania Trump. (Foto: AFP)

Israel di masa lalu dikabarkan telah banyak merugi akibat AS karena berurusan dengan China. Pemerintahan George W. Bush menghentikan dialog strategis dengan Israel selama tiga tahun sampai Israel setuju untuk mengizinkan Amerika Serikat meninjau kembali penjualan militer Israel ke China.

Pada bulan Maret lalu, Presiden AS Donald Trump dilaporkan mengancam PM Netanyahu. Trump mengatakan bahwa jika Israel tidak membatasi hubungannya dengan China, maka hubungan keamanannya dengan AS akan terganggu.

Pesan serupa dilaporkan telah disampaikan dalam beberapa bulan terakhir oleh pejabat pemerintahan Trump, termasuk Penasihat Keamanan Nasional John Bolton dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Trump mengeluarkan peringatan itu selama pertemuannya dengan Netanyahu di Washington tak lama setelah ia secara resmi mengakui kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan. Menurut para pejabat, Trump tidak membuat ancaman khusus atau membuat ultimatum, tetapi Trump hanya bertanya untuk mengetahui masalah mereka.

Mereka mengatakan bahwa meski Netanyahu tidak akan keberatan mencegah perusahaan-perusahaan China untuk berpartisipasi dalam tender pemerintah di sektor telekomunikasi, namun dia akan kesulitan untuk membatalkan tender untuk membangun pelabuhan di Haifa. Ini karena perusahaan China yang memenangkannya telah memulai pekerjaan konstruksi.

Menurut laporan itu, Netanyahu telah mengatakan kepada pemerintah AS dalam beberapa bulan terakhir kabinet akan menyetujui mekanisme baru untuk memantau investasi China di Israel. Namun, dua rapat kabinet mengenai masalah ini, tidak menghasilkan keputusan. Sebab, ada ketidaksepakatan mengenai masalah di dalam Kantor PM Israel dan antara menteri luar negeri dan menteri keuangan negara itu.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190615205313-4-78603/relasi-bisnis-china-israel-makin-mesra-as-cemburu-berat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Relasi Bisnis China-Israel Makin 'Mesra', AS 'Cemburu' Berat - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.