Search

PBB: Genosida Rohingya Masih Berlangsung

Tim pencari fakta PBB menemukan bahwa genosida masih berlangsung terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, seiring militer negara itu telah menewaskan sekitar 10.000 warga Rohingya. PBB mengatakan bahwa persyaratan untuk genosida—kecuali mungkin pembunuhan—”terus terjadi” terhadap warga Rohingya yang masih berada di negara bagian Rakhine utara di Myanmar. Itu termasuk menyebabkan kerusakan fisik hingga mencegah kelahiran.

Oleh: Daily Sabah

Genosida masih berlangsung terhadap Muslim Rohingya Myanmar, sebuah tim pencari fakta PBB mengatakan pada Rabu (24/10), saat mempresentasikan laporan di Dewan Keamanan, dan menyerukan agar masalah ini dirujuk ke Mahkamah Pidana Internasional.

Marzuki Darusman—ketua misi pencari fakta PBB di Myanmar—mengatakan bahwa ribuan orang Rohingya masih melarikan diri ke Bangladesh, dan diperkirakan 250.000 hingga 400.000 orang yang masih berada di Myanmar setelah kampanye militer brutal tahun lalu di negara mayoritas Buddha itu, “terus menderita” larangan dan penindasan yang paling parah. “Ini adalah genosida yang sedang berlangsung saat ini,” katanya saat konferensi pers pada Rabu (24/10).

Darusman mengatakan bahwa persyaratan untuk genosida—kecuali mungkin pembunuhan—”terus terjadi” terhadap warga Rohingya yang masih berada di negara bagian Rakhine utara di Myanmar. Itu termasuk menyebabkan kerusakan fisik yang serius, mendorong kondisi yang dirancang untuk menghancurkan Rohingya, dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah kelahiran, katanya.

Duta Besar Myanmar Hau Do Suan, menyebut misi pencari fakta tersebut “cacat, bias, dan bermotif politik”, dan mengatakan bahwa pemerintah “menolak mentah-mentah” kesimpulan tentang “niat genosida.”

Hampir 1 juta Muslim Rohingya—yang diusir dari rumah mereka di negara tetangga Myanmar—tinggal di kamp-kamp kumuh di distrik Bangladesh di sebelah tenggara Cox’s Bazar. Di antara mereka, lebih dari 700.000 orang menyeberangi perbatasan ke Bangladesh, setelah Myanmar melancarkan serangan brutal militer pada bulan Agustus 2017, sebagai tanggapan terhadap serangan pemberontak di pos-pos di Negara Bagian Rakhine utara.

Dewan Keamanan PBB

Ribuan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar menunggu di jalan di mana mereka menginap, di antara kamp pengungsi, dekat Cox’s Bazar di Bangladesh. (Foto: Reuters)

Myanmar telah menolak tuduhan bahwa militernya melakukan kekejaman dalam penindasan tahun lalu, yang memaksa 720.000 Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. Konflik tersebut juga telah melihat 390 desa hancur dan 10.000 orang Rohingya tewas, kata Darusman.

“Kondisinya tidak memungkinkan untuk pemulangan yang aman, bermartabat, dan berkelanjutan bagi warga Rohingya di Bangladesh ke Myanmar,” dia memperingatkan, dan menambahkan bahwa setiap upaya hanya akan berisiko menyebabkan lebih banyak kematian. Dia menambahkan, penyelidikan internal Myanmar telah “terbukti menjadi kegagalan yang tidak efektif” sejauh ini.

Para penyelidik yang didukung oleh PBB mempresentasikan sebuah laporan bulan lalu yang melukiskan gambaran suram kejahatan terhadap Rohingya. Laporan itu menemukan bahwa beberapa anggota tentara Myanmar telah berpartisipasi dalam genosida terhadap Muslim Rohingya—banyak yang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Laporan pencarian fakta PBB setebal 444 halaman telah menyebut kejahatan yang dilakukan oleh tentara Myanmar sebagai “kejahatan paling suram di bawah hukum internasional.” Mengacu pada laporan PBB sebelumnya, laporan itu mencatat tindakan serupa yang diambil oleh tentara Myanmar dan pemerintah di masa lalu terhadap Rohingya.

Muslim Rohingya adalah minoritas yang paling teraniaya di dunia, menurut perkiraan PBB, dan terus menderita akibat penindasan di bawah pemerintah Myanmar, tentara, dan ekstremis Buddha. Selama satu dekade terakhir, ribuan orang Rohingya telah tewas sejak kekerasan pecah pada tahun 2008, yang menyebabkan ratusan ribu orang melarikan diri dari tanah air mereka ke Bangladesh, Malaysia, dan negara-negara lain di kawasan itu.

Meskipun jumlahnya berbeda-beda, namun diketahui bahwa ribuan orang telah tewas dalam beberapa tahun terakhir, sementara lebih dari satu juta orang harus melarikan diri. Pasukan Myanmar telah membakar desa-desa Rohingya, membuldoser desa-desa, dan bahkan mencabut pohon-pohon dan ladang untuk membuat daerah itu tidak bisa dihuni.

Keterangan foto utama: Warga Rohingya telah menjadi sasaran kekerasan kelompok dan sentimen anti-Muslim yang ganas di Myanmar—yang sebagian besar beragama Buddha—selama bertahun-tahun. (Foto: via Daily Sabah)

PBB: Genosida Rohingya Masih Berlangsung

Let's block ads! (Why?)

https://www.matamatapolitik.com/pbb-genosida-rohingya-masih-berlangsung/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "PBB: Genosida Rohingya Masih Berlangsung"

Post a Comment

Powered by Blogger.