
Mengutip keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (26/12/2018), pemerintah mematok target indikatif sebesar Rp 15 triliun, dengan target maksimal Rp 30 triliun.
Keenam seri obligasi itu adalah seri SPN03190406 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga diskonto dan jatuh tempo 6 April 2019, serta seri SPN12200106 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga diskonto dan jatuh tempo 6 Januari 2020.
Kemudian, seri FR0077 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 8,125 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2024 dan seri FR0078 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2029. Selanjutnya, seri FR0068 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 8,375 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2034 dan seri FR0079 (penerbitan baru) dengan tingkat bunga tetap yang diputuskan pada 3 Januari 2019 dan jatuh tempo 15 Mei 2038.
Khusus untuk seri FR0079, pembayaran kupon akan dilakukan setiap 15 April dan 15 Oktober, dengan pembayaran pertama dilakukan pada 15 April 2019.
Penjualan SUN dilakukan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
"Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan," tulis keterangan resmi Kemenkeu.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
(roy)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20181226094934-17-47936/awal-2019-sri-mulyani-cari-utangan-hingga-rp-30-tBagikan Berita Ini
0 Response to "Awal 2019, Sri Mulyani Cari Utangan Hingga Rp 30 T - CNBC Indonesia"
Post a Comment